Bos Lazada soal Resesi dan Inflasi: Persaingan E-Commerce Berkurang

Desy Setyowati
2 September 2022, 08:00
shopee, tokopedia, Lazada
Lazada
Kantor Lazada

CEO Lazada Group James Dong mengatakan bahwa pasar memang tengah menghadapi ancaman resesi ekonomi hingga tingginya inflasi. Menurutnya hal ini akan mengurangi sedikit persaingan di e-commerce.

Sebelumnya Lazada memang bersaing dengan Shopee di Asia Tenggara dan Tokopedia di Indonesia. Namun kini, raksasa teknologi seperti TikTok dan Facebook ikut merambah sektor e-commerce, termasuk di Asia Tenggara.

Advertisement

“Saya pikir e-commerce atau industri digital di Asia Tenggara berkembang sangat cepat. Kami menilainya, sedikit terlalu cepat,” kata James dalam diskusi terbatas di Lazada One, Singapura, Kamis (1/9).

Menurutnya, hal itu terjadi karena konsumen beralih ke metode berbelanja digital selama pandemi corona. Setelah kasus Covid-19 menurun pun minat berbelanja di e-commerce tidak surut.

Namun di satu sisi, perusahaan teknologi akan berfokus pada keuntungan atau kerugian (profit and loss) di tengah kondisi makroekonomi saat ini. “Kami melihat kompetisi yang lebih bijaksana mulai saat ini hingga beberapa tahun ke depan karena perubahan makroekonomi,” katanya.

“Jadi, kompetisi tidak akan sehebat sebelumnya,” tambah James.

Lazada pun berfokus menggenjot keuntungan dan volume transaksi di tengah ancaman resesi dan tingginya inflasi. Selain itu, berfokus untuk tumbuh berkelanjutan.

Caranya, dengan mengembangkan bisnis dari sisi teknologi. Misalnya, Lazada menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) guna mempercepat pengiriman barang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement