Tarif Ojol Meroket 4 Kali Lipat, Pendapatan Ojek Online Justru Turun

Lenny Septiani
4 Oktober 2022, 15:26
ojek online, tarif ojol, gojek, grab, maxim
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Pengemudi ojek online mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Kenaikan harga atau inflasi tarif ojek online meroket empat kali lipat menjadi 5,25% secara tahunan (year on year/yoy) selama September. Namun pengemudi ojol justru merasa pendapatan menurun.

Tarif ojek online memang resmi naik per 10 September. Kenaikannya bervariasi mulai dari 8% sampai 10% per kilometer, sementara biaya jasa naik 6,66% - 33%.

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan, tarif ojol yang naik membuat permintaan atau order menurun. Namun ia tidak memerinci perkiraan penurunannya.

Ia juga melihat bahwa order layanan ojek online berangsur nomal saat ini.

Ketimbang tarif ojek online, ia lebih menyoroti besaran biaya bagi hasil yang diambil oleh aplikator. Aplikator yakni perusahaan yang menyediakan aplikasi seperti Gojek, Grab, dan Maxim.

Sebab, ia mencatat masih ada aplikator yang mengenakan biaya bagi hasil lebih dari 15%. Padahal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah membatasi biaya sewa aplikasi maksimal 15% bersamaan dengan kenaikan tarif ojek online.

“Jadi, semakin merugikan pendapatan para pengemudi ojek online,” kata Igun kepada Katadata.co.id, Selasa (4/10). “Belum lagi beban biaya operasional semakin memberatkan driver ojol pasca-kenaikan harga BBM.”

Pemerintah memang menaikkan harga BBM per awal September. Rinciannya sebagai berikut:

  • Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
  • Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
  • Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter

Hal senada disampaikan oleh Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafariel. “Tarif ojek online memang naik, tapi soal potongan tidak diikuti oleh aplikator,” katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (4/10).

Mitra pengemudi ojek online Grab Prabowo (35 tahun) mencatat order berkurang sejak tarif ojol naik. “Konsumen memilih yang lebih murah,” ujar dia kepada Katadata.co.id, Selasa (4/10).

Di satu sisi, harga BBM melonjak. “Pendapatan berkurang. Isi bahan bakar jadi ada penambahan karena kenaikan BBM,” ujarnya.

Mitra pengemudi ojol Gojek yang enggan disebutkan namanya (48 tahun) menyampaikan hal serupa. “Harga yang kami terima di bawah yang dibayarkan oleh konsumen,” kata dia kepada Katadata.co.id.

Ia berharap, biaya sewa aplikasi diturunkan lagi dari 15% menjadi 10%. Kemenhub sebelumnya sudah menurunkan biaya bagi hasil dari maksimal 20% menjadi 15%.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...