Kekayaan Elon Musk Anjlok usai Buat Marah Ukraina, Dipuji Cina & Rusia

Lenny Septiani
10 Oktober 2022, 15:21
elon musk, cina, rusia, ukraina, taiwan
Istimewa
CEO Tesla Elon Musk

Kekayaan CEO Tesla Elon Musk melorot usai membuat marah warga Ukraina, serta menyinggung soal konflik Taiwan dan Cina. Namun ia tetap menjadi orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaire Index.

Berdasarkan data Bloomberg Billionaire Index, kekayaan Elon Musk US$ 238 miliar pada 2 Oktober. Ia kemudian mencuit jajak pendapat soal apakah warga Ukraina perlu melakukan referendum atau tidak.

Advertisement

“Perdamaian Ukraina – Rusia,” kata Elon Musk melalui akun Twiter-nya, pekan lalu (3/10). Dalam unggahan itu, ia menyertakan beberapa poin gagasannya yakni:

  • Ulangi pemilihan daerah yang dicaplok di bawah pengawasan PBB. Rusia pergi jika itu kehendak rakyat
  • Krimea secara resmi menjadi bagian dari Rusia, seperti yang telah terjadi sejak 1783 (sampai kesalahan Khrushchev)
  • Pasokan air ke Krimea terjamin
  • Ukraina tetap netral

Imbas cuitan itu, Elon Musk dikritik oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, duta besar Ukraina untuk Jerman Andrij Melnyk, Senator Carolina Selatan Lindsay Graham, dan aktivis hak asasi manusia anti-Putin dan mantan juara catur Garry Kasparov.

Kasparov menggambarkan gagasan Elon Musk itu sebagai ‘pengulangan propaganda Kremlin’.

Usai cuitan tersebut, kekayaan Elon Musk turun menjadi US$ 223 miliar pada 3 Oktober. Saat itu, harga saham Tesla memang turun dari US$ 254,34 menjadi US$ 241,55 dalam sehari.

Sedangkan kekayaan Elon Musk didapatkan dari enam perusahaan yang ia dirikan. Ia memiliki sekitar 25% pendapatan dari Tesla antara saham dan opsi.

Dua hari setelah menyinggung Ukraina, Elon Musk mengumumkan jadi membeli saham Twitter. Harga saham Tesla anjlok lagi dari US$ 244,61 menjadi US$ 234,14 dalam tiga jam.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement