Beberapa Bangkrut dan PHK, Google Ungkap Kondisi Startup Indonesia

Desy Setyowati
3 November 2022, 06:30
startup, startup bangkrut, phk, google, startup tutup
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018

Sejumlah startup di Indonesia menutup layanan, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK, bahkan ada yang bangkrut. Google, Temasek, dan Bain pun mengungkap kondisi ekonomi digital Tanah Air.

Hal itu tertuang dalam laporan bertajuk e-Conomy Southeast Asia 2022. Studi menyebutkan bahwa transaksi atau GMV ekonomi digital Indonesia diperkirakan naik 22% secara tahunan (year on year/yoy) US$ 77 miliar atau sekitar Rp 1.198 triliun tahun ini.

Itu baru menghitung e-commerce, berbagi tumpangan (ride hailing) seperti taksi dan ojek online, pesan-antar makanan, perjalanan wisata atau online travel agent (OTA), gim, video on demand (VoD) atau streaming film, music on demand (MoD), serta periklanan.

Sedangkan transaksi khusus teknologi finansial (fintech) baik pembayaran, pinjaman online (lending), investasi, remitansi, maupun asuransi, nilainya mencapai US$ 275,4 miliar atau Rp 4.283 triliun.

Dengan demikian, transaksi ekonomi digital di Indonesia, termasuk fintech mencapai US$ 352,4 atau Rp 5.514 triliun. “Indonesia, Vietnam, dan Filipina jelas menjadi ‘titik panas’ investasi di tahun-tahun mendatang,” demikian isi laporan e-Conomy SEA 2022, akhir pekan lalu (27/10).

Rincian GMV ekonomi digital di Indonesia dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Proyeksi transaksi ekonomi digital di Indonesia
Proyeksi transaksi ekonomi digital di Indonesia (e-Conomy SEA 2022 & Katadata/DesySetyowati)

Meski transaksi hampir mencapai Rp 6.000 triliun, beberapa startup melakukan PHK dan menutup layanan, atau bahkan bangkrut. Salah satu penyebabnya adalah ketatnya pendanaan dari investor modal ventura.

Pendanaan ke startup Indonesia dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Pendanaan ke startup Indonesia
Pendanaan ke startup Indonesia (e-Conomy SEA 2022 & Katadata/DesySetyowati)

Google, Temasek, dan Bain mencatat bahwa modal ventura di Asia Tenggara memiliki modal tersedia atau dry powder US$ 15 miliar atau sekitar Rp 233,5 triliun. Nilainya turun dibandingkan tahun lalu US$ 16 miliar.

Namun, “modal ventura kemungkinan hanya berinvestasi di startup portofolio atau yang sudah didanai ketimbang menjelajahi perusahaan rintisan yang belum terbukti (kinerjanya),” demikian dikutip.

Meski begitu, mereka menilai bahwa investasi ke startup Asia Tenggara tetap diminati. Kalaupun berinvestasi, investor dari kalangan modal ventura mencari perusahaan rintisan yang valuasinya turun.

“Tujuannya, mencari Return on Investment atau ROI yang lebih tinggi,” demikian dikutip. ROI adalah persentase profit yang bisa didapat dari total jumlah aset investasi.

Daftar Startup Bangkrut saat Pandemi Corona

1. Fabelio

Startup Fabelio sempat disebut-sebut tak bisa membayar gaji pegawai sejak akhir tahun lalu. Pengguna Change.org atas nama karyawan pun membuat petisi pada Agustus 2021.

Petisi di Change.org itu mengumpulkan 3.160 tanda tangan per Desember tahun lalu.

Padahal Fabelio memperoleh pendanaan seri C US$ 9 juta pada 2020. Total dana yang dihimpun US$ 20 juta atau sekitar Rp 300 miliar dari investor seperti AppWorks, 500 Startups, MDI Ventures.

2. Sorabel

Startup ini menutup layanannya secara penuh pada Juni 2020. Perusahaan ini menyasar segmen menengah ke bawah. Namun, sebagian masyarakat pada segmen ini terpukul pandemi virus corona.

Website, saluran sosial media, dan aplikasi Sorabel dihentikan oleh PT Sale Stock Indonesia dan dialihkan kepada PT Berrybenka.

3. Stoqo

Pada April 2020, startup e-commerce dengan model Business to Business (B2B) Stoqo berhenti beroperasi.

4. iFlix

Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Tencent  membeli iFlix pada 2020.

5. Airy Rooms

Perusahaan operator jaringan hotel murah Airy menghentikan operasionalnya di Indonesia secara permanen terhitung 31 Mei 2020. Ini dilakukan karena perusahaan terpukul pandemi corona.Uang

6. UangTeman

Izin startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Digital Alpha Indonesia atau UangTeman dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan rintisan ini pun menggugat Dewan Komisioner OJK.

UangTeman juga dikabarkan belum membayarkan gaji dan pajak penghasilan alias PPh karyawan, sejak akhir 2020. Begitu juga dengan asuransi ketenagakerjaan dan kesehatan.

Daftar Startup Tutup Layanan di Indonesia

Startup bangkrut di atas menutup layanan sepenuhnya. Namun ada juga perusahaan rintisan yang hanya menutup layanan di Indonesia atau beralih ke produk lain, sebagai berikut:

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Reporter: Lenny Septiani, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...