Rugi Grab Turun Jadi Rp 5,3 Triliun, Berkat GrabExpress dan GrabFood

Desy Setyowati
17 November 2022, 19:11
grab, ojek online,
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Pengemudi ojek daring kendaraan listrik GrabElectric menunggu calon pengguna di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Grab mencatatkan kerugian menurun 65% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 988 juta pada kuartal III 2021 menjadi US$ 342 juta (Rp 5,3 triliun) pada periode sama tahun ini.

“Hasil kuartal III ini menunjukkan kemampuan kami mendorong pertumbuhan dan profitabilitas secara bersamaan,” kata Co-founder sekaligus CEO Grab Grup Anthony Tan dalam keterangan pers, Kamis (16/11).

Advertisement

Decacorn Singapura itu mencatatkan titik impas untuk layanan pengiriman seperti GrabExpress, dan pesan-antar makanan GrabFood. Titik impas berarti tidak merugi, namun belum untung.

“Kami mencapai titik impas, sembari mempersempit kerugian secara signifikan,” tambah dia.

Penurunan kerugian terutama karena penghapusan beban bunga nontunai dari saham preferensi konvertibel yang dapat ditukarkan milik Grab yang dikonversi menjadi saham biasa pada Desember 2021.

Ia mengatakan, Grab berfokus pada struktur biaya dan insentif untuk bisa mencapai titik impas. Namun perusahaan juga tetap berinovasi untuk mendorong frekuensi transaksi, retensi pengguna, dan keterlibatan.

“Kami yakin bahwa kami memiliki fondasi kuat untuk terus mengembangkan bisnis secara berkelanjutan,” ujar Anthony.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement