Alasan Ruangguru, Gojek, Grab, dan Shopee PHK
Grab, Ruangguru, Shopee, dan induk Gojek, GoTo melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada akhir tahun ini. Salah satu alasannya yakni kondisi makroekonomi.
Ruangguru mengatakan bahwa perusahaan melakukan PHK terhadap ratusan karyawan. Perusahaan mengaku terkena dampak menurunnya perekonomian global.
"Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini," kata tim Corporate Communication Ruangguru kepada Katadata.co.id, Jumat (18/11).
Karyawan yang terkena dampak diberikan beberapa hal, yakni:
- Pesangon sesuai UU, yang dibayarkan penuh tanpa potonga
- Gaji bulan terakhir bekerja dibayarkan penuh
- Uang penghargaan masa kerja
- Penggantian hak (jika masih ada sisa cuti)
- Perpanjang asuransi
- Konsultasi karier, psikologis, dan akses kelas pengembangan karier jika dibutuhkan
Ruangguru menyatakan berkomitmen membantu karyawan yang di-PHK untuk mendapatkan pekerjaan baru. Caranya, mengalokasikan tim rekruter khusus.
Selain Ruangguru, GoTo mengonfirmasi akan memangkas 1.300 pegawai atau 12% dari total. Juru bicara GoTo Audrey Petriny mengatakan, perusahaan harus mengambil keputusan sulit di tengah kondisi perlambatan makroekonomi.
"Tantangan makroekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan," kata Audrey, Jumat (18/11).
Manajemen menyatakan bahwa PHK merupakan keputusan sulit yang tidak dapat dihindari. Ini supaya perusahaan lebih lincah dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan, sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.
Shopee juga mengumumkan melakukan PHK di Indonesia pada pertengahan September (19/9). Namun jumlahnya tidak disebutkan.
Namun induk Shopee, Sea Ltd disebut-sebut melakukan PHK sekitar 7.000 pegawai dalam enam bulan terakhir. Porsinya sekitar 10% dari total karyawan.
Raksasa teknologi Singapura itu memiliki 67 ribu pegawai per tahun lalu di banyak negara, termasuk Indonesia. Jika berkurang 7.000, maka jumlahnya diprediksi 60 ribu karyawan saat ini.
Katadata.co.id sudah mengonfirmasi laporan Bloomberg tersebut kepada Shopee. Namun belum ada tanggapan.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira sebelumnya menyampaikan, perusahaan melakukan PHK karena kondisi ekonomi global. “Ini menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi dan mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien,” kata Radynal dalam keterangan pers, pada September (19/9).
Kemudian Grab mengonfirmasi telah melakukan PHK di divisi GrabKitchen bulan lalu. Ini merupakan divisi dapur sewa yang disebut cloud kitchen.
Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber menyampaikan bahwa GrabKitchen beroperasi sejak 2018.
“Selama empat tahun beroperasi, terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan,” kata Mayang kepada Katadata.co.id, bulan lalu (22/10).
“Situasi ini memaksa kami mengambil keputusan sulit, untuk tidak melanjutkan operasi GrabKitchen di Indonesia, efektif mulai 19 Desember,” tambah dia. “Langkah berat ini berdampak langsung pada belasan karyawan Grab.
Grab memberikan kesempatan kepada mereka untuk menduduki posisi tersedia di divisi lain. Sedangkan bagi yang memutuskan berpisah dengan perusahaan, Grab memberikan kompensasi dan pemenuhan kewajiban sesuai regulasi.