Startup Dinilai Lebih Tangguh Ketimbang Bisnis Tekstil meski Marak PHK
Startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK di Indonesia terus bertambah. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai, perusahaan rintisan lebih resilience atau tangguh ketimbang sektor lain yang juga memangkas jumlah pekerja, seperti tekstil.
“Sektor teknologi PHK kurang lebih 10 ribu tapi kalau sektor tekstil hampir 100 ribu," kata Digital Startup Coordinator Kominfo Sony Hendra Sudaryana dalam konferensi pers Milestone Day Startup Studio, Selasa (13/12).
Namun ia menyampaikan, pendiri startup harus pandai menganalisis tren di luar sektor bisnisnya. "Itu harus bisa diprediksi karena tahu puncak dan kebutuhan itu penting as a founder," katanya.
Ia mencontohkan, pendiri startup harus pandai membaca layanan yang diminati selama pandemi corona. Selain itu, mesti memperkirakan kapan tren akan berkurang.
Startup juga harus dipandai menilai teknologi apa yang sedang tren dan bisa meningkatkan efisiensi.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Kominfo Johnny G Plate meminta pelaku startup memperhatikan tiga hal dalam menghadapi potensi resesi ekonomi, yakni:
- Keberpihakan pada produk dalam negeri atau UMKM
- Efisiensi tanpa melakukan PHK
- Mengedepankan model usaha yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi pasar
Ia memperkirakan, tren startup PHK bisa berlanjut. Oleh karena itu, para pelaku industri digital diminta untuk mencari solusi.