Proyeksi Peretasan & Penipuan 2023, Biayanya Rp78 M per Kebocoran Data

Lenny Septiani
28 Desember 2022, 16:40
kebocoran data, hacker, penipuan online,
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data

Perusahaan keamanan siber global Acronis memperkirakan, biaya penanganan kebocoran data US$ 5 juta atau sekitar Rp 78 miliar per insiden tahun depan. Di Indonesia, ada sejumlah modus peretasan dan penipuan online yang diramal marak pada 2023.

Chairman CISSReC atau Communication and Information System Security Research Center Pratama Persadha menilai, modus peretasan dengan menyebarkan ransomware dan malware masih akan terjadi tahun depan.

Advertisement

Peretasan dengan modus itu mencapai 30% dari total secara global. Peretas Cina memasukkan malware Bodi Arya ke email diplomat Kementerian Luar Negeri Indonesia yang dikirim ke pejabat Australia.

“Peristiwa ini menjadi bukti bagaimana Indonesia masih jauh dari ideal soal pengamanan siber. Sistem cegah dini harus terus ditingkatkan, sehingga kemampuan mendeteksi dan mitigasi serangan bisa lebih baik lagi,” kata Pratama dalam keterangan pers, Rabu (28/12).

“Bahkan Indonesia tahu ada serangan setelah Australia mendeteksi adanya email mengandung malware. Ini artinya, pengamanan Australia bisa dibilang lebih baik dari Indonesia,” tambah dia.

Proyeksi Serangan Siber pada 2023

Pratama memperkirakan serangan siber tahun depan secara global berkisar pada tiga hal, yakni:

  1. Adavanced Persisten Threat (APT), biasanya berbentuk serangan state actor seperti serangan APT-29 dari Rusia seperti dituduhkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya
  2. Ransomware
  3. Supply chain attack

Supply chain attack di negara maju sudah menjadi perhatian serius, bahkan di AS Pentagon membuat aturan ketat soal keamanan siber setiap vendor yang bekerja sama dengan lembaga pertahanan dan keamanan,” ujar Pratama.

“Di Indonesia ini belum menjadi perhatian serius. Padahal tidak sedikit vendor yang menggunakan produk dan teknologi asing. Ini jelas terbuka adanya serangan siber,” tambah dia.

Sedangkan perusahaan keamanan siber berbasis di Singapura, Acronis memperkirakan bahwa tren serangan siber tahun depan di antaranya:

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement