Investor Global Mulai Incar Startup Mikrobioma, Indonesia Dilirik

Lenny Septiani
28 Desember 2022, 19:20
mikrobioma, startup, investor
nutraingredients-usa
Produk uBiome

Investor global disebut mulai melirik startup mikrobioma, termasuk suplemen makanan setelah euforia dengan sektor kripto, mobil otomatis, dan metaverse awal tahun ini. Perusahaan rintisan sejenis di Indonesia pun dilirik.

Dalam pengertian sederhana, mikrobioma adalah ekosistem kompleks yang terdiri dari mikroorganisme seperti bakteri, virus hingga jamur yang hidup di permukaan dan dalam tubuh semua makhluk hidup, termasuk manusia.

Mitra pengelola Sequoia Capital, salah satu modal ventura terbesar di dunia, Roelof Botha menyampaikan bahwa perusahaan mulai berinvestasi di startup mikrobioma.

“Ada kebangkitan (minat) masyarakat tentang bioma kompleks usus manusia,” ujar dia dikutip dari CNBC Internasional, akhir pekan lalu (23/12).

“Secara tidak sengaja, kita memasuki era di mana kita memiliki sikap bermusuhan antara manusia dan bagian dari alam lainnya,” katanya. “Kita menggunakan antibiotik dan sabun secara berlebihan. Dan sekarang kita akan kembali ke keseimbangan.”

Botha terkenal di industri teknologi sejak investor masif menyuntik modal perusahaan media sosial seperti Instagram dan YouTube. Kini dia tertarik dengan kesehatan usus.

Sequoia menyuntik banyak perusahaan. Sebagian bahkan menjadi unicorn dan decacorn.

Tahun lalu, modal ventura itu menginvestasikan US$ 488 juta di startup probiotik dan suplemen makanan di seluruh dunia. Nilainya lima kali lipat dari yang mereka investasikan lima tahun lalu, menurut firma riset yang melacak investasi startup PitchBook.

Tiga di antara startup dan perusahaan di bidang mikrobioma dan suplemen makanan yang disuntik oleh Sequoia yakni:

  • Pengujian genetika 23andMe
  • Penjual suplemen probiotik yang berbasis di San Francisco, Pendulum
  • Raksasa farmasi dan makanan, bagian dari elit Silicon Valley yang tidak disebutkan namanya

Sedangkan modal ventura yang mulai merambah sektor mikrobioma, termasuk suplemen makanan di antaranya:

  1. Sequoia
  2. Khosla Ventures berinvestasi di Pendulum
  3. Y Combinator memiliki saham di startup yang meneliti pengobatan kanker potensial yang melibatkan mikroba usus Persephone Biosciences dan menyuntik startup uBiome
  4. Andreessen Horowitz menyuntik startup uBiome yang memberikan insight atau wawasan tentang mikrobioma berdasarkan tes kotoran
  5. Social Capital berinvestasi di startup yang menjual minuman probiotik sebagai obat mabuk, Zbiotics

“Lima tahun lalu, investor startup kesehatan memiliki latar belakang kesehatan. Begitu juga makanan,” kata Co-founder Brightseed, startup yang mengembangkan produk kesehatan usus, Sofia Elizondo.

Kini, “banyak minat investor persilangan. Banyak modal ventura berbagi tesis bahwa kesehatan proaktif tingkat molekuler yang tepat adalah ‘jalan’ masa depan,” tambah dia.

Alasan Startup Mikrobioma Diminati

Modal ventura tertarik pada potensi ‘nutraceutical’. Bisnis probiotik dan suplemen dinilai memiliki setidaknya dua keunggulan bagi investor, yakni:

  1. Pendapatan berulang yang stabil: berasal dari orang yang meminum pil setiap hari atau produsen makanan yang menggunakannya sebagai bahan tambahan untuk mengontrol insulin, memperbaiki pencernaan, atau mencoba menurunkan berat badan
  2. Regulasi tidak ketat: Bahan-bahan yang digunakan secara umum harus dianggap aman dan produsen tidak dapat memasarkan suplemen yang lebih efektif daripada yang ditunjukkan oleh penelitian, tetapi regulasinya tidak seketat obat-obatan dan makanan

Mitra Sequoia Capital Botha percaya, penelitian genetika memiliki potensi yang sama dengan microchip generasi satu yang lalu, ketika kekuatan microchip diharapkan berlipat ganda setiap dua tahun berdasarkan prinsip yang disebut Hukum Moore.

“Pengurutan DNA telah berkembang lebih cepat daripada hukum Moore,” katanya. Ini yang menjadikan sektor mikrobioma target yang bagus untuk Silicon Valley. “Ini tentang memahami biologi sebagai ilmu informasi.”

Asisten profesor ilmu gizi di Texas Christian University Elisa Marroquín mengatakan, ilmu seputar suplemen gelombang baru masih tahap anyar. Namun menurutnya, startup mulai mengembangkan mikrobioma.

“Kami masih sangat awal dalam memahami spesies bakteri ini,” kata Marroquín yang ikut menulis ulasan sains tahun ini. Menurutnya, suplemen probiotik ke depan menjanjikan dibandingkan dengan suplemen yang tersedia selama beberapa dekade.

“Saya yakin itu akan memiliki efek yang lebih kuat pada kesehatan kita daripada probiotik yang ada di pasaran saat ini,” katanya.

Tantangan Startup Mikrobioma

Startup mikrobioma menghadapi tantangan dalam mengubah persepsi bahwa industri mereka tidak ilmiah.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...