Setelah Amerika, Giliran Bos Raksasa Teknologi Cina ‘Ancam’ Pegawai

Desy Setyowati
5 Januari 2023, 18:11
JD.Com, tencent, cina, phk
JD.Com
JD.Com

Bos induk Facebook, Meta dan induk Google, Alphabet mengancam pemutusan hubungan kerja alias PHK pegawai berkinerja buruk. Kini giliran pendiri raksasa teknologi Cina, JD.Com dan Tencent.

Pendiri sekaligus Kepala Eksekutif Tencent Holdings Ma Huateng atau Pony Ma menggelar town hall meeting tiga pekan lalu. Ia mengatakan, perusahaan akan berfokus pada bisnis inti tahun ini.

“Video pendek adalah kunci masa depan,” kata Pony Ma dalam pidatonya dikutip dari media Cina Jiemian, dilansir oleh SCMP, akhir bulan lalu (23/12/2022).

Pony Ma juga meninjau PHK karyawan. “Dulu, ketika kami melihat orang lain menambah jumlah pekerja, kami juga menambah ukuran. Tetapi yang kami tambahkan hanyalah ‘lemak’, dan kami masih belum bisa mengalahkan yang lain,” kata Ma.

 
Ma Huateng
Ma Huateng (www.lifestyleasia.com)

Seorang karyawan Tencent, yang menolak disebutkan namanya, membenarkan pernyataan Ma tersebut.

Taipan teknologi Cina berusia 51 tahun itu memperingatkan karyawan bahwa lini bisnis apa pun dapat dihentikan jika kinerjanya buruk, termasuk unit portal berita yang telah lama berdiri.

“Jika mereka (lini bisnis berita) tidak dapat menopang diri mereka sendiri dan masih memiliki banyak masalah, maka waktu mereka terbatas,” kata Ma. “Jika tidak ada artinya untuk melanjutkan, seluruh operasional dapat dihentikan.”

Padahal, Tencent sudah memangkas 7.377 pegawai pada kuartal pertama 2022.

JD.Com Ancam PHK dan Dikabarkan Lepas JD.ID

Pendiri JD.com Richard Liu Qiangdong dikabarkan mengancam akan memecat karyawan dan eksekutif berkinerja buruk, karena pertumbuhan bisnis yang melambat. Raksasa e-commerce asal Cina ini juga disebut-sebut bakal melepas bisnis di Indonesia yakni JD.ID.

Dalam dua pertemuan secara virtual pada November dan Desember 2022, Liu mengkritik para eksekutif perusahaan.

Pendapatan JD.com tumbuh 11% pada kuartal III. Pertumbuhan ini lebih tinggi ketimbang Alibaba Group Holding 3% meski lebih rendah dibandingkan Pinduoduo 65%.

Harga saham JD.com yang diperdagangkan di Nasdaq turun 12% tahun ini. Sedangkan Pinduoduo naik lebih dari 51%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...