Shopee Tutup di Polandia, Sebelumnya di Prancis dan India

Shopee menutup layanan di Polandia pada Jumat (13/1). Sebelumnya, e-commerce bernuansa oranye ini berhenti beroperasi di Prancis, India, dan Argentina.
“Dengan menyesal, kami menginformasikan bahwa platform Shopee Polandia akan berhenti beroperasi pada 13 Januari,” kata Shopee dalam bahasa Polandia yang diterjemahkan menggunakan Google Translate, Senin (16/1).
“Beberapa bulan lalu (Shopee) memangkas beberapa pekerja di Polandia,” kata Analis Wood&Co Lukasz Wachelko dikutip dari Reuters, akhir pekan lalu (13/1). “Jadi mereka akan meninggalkan pasar Polandia juga.”
Shopee beroperasi di Polandia sejak musim gugur 2021. Anak usaha Sea Ltd ini gencar memperluas pasar ke Amerika Latin dan Eropa pada 2021.
Namun kemudian Shopee keluar dari tiga pasar, yakni:
- India pada Maret 2022, setelah anak usaha Sea Ltd lainnya yakni Garena diblokir pada Februari
- Prancis pada 6 Maret 2022
- Argentina pada September 2022
Shopee juga menutup kantor cabang di Chili, Kolombia, Meksiko pada September 2022.
Bulan lalu, Sea Ltd menunda kenaikan gaji. Induk Shopee ini akan berfokus mengejar keuntungan tahun depan.
“Imbas perang di Ukraina dan inflasi di seluruh dunia, tahun depan mungkin akan jadi lebih menantang,” kata CEO Sea Ltd Forrest Li melalui memo untuk karyawan dikutip dari Bloomberg, bulan lalu (23/12/2022).
Oleh karena itu, induk Shopee mengambil sejumlah langkah kebijakan, di antaranya:
- Tidak menaikkan gaji staf yang tidak dipromosikan
- Menunda kenaikan gaji sebagian besar karyawan
- Memangkas bonus pada 2023
Valuasi induk Shopee anjlok sekitar 77% tahun lalu. Sea Ltd juga dikabarkan sudah melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 7.000 pegawai atau sekitar 10% dari total.
Katadata.co.id sudah mengonfirmasi laporan Bloomberg terkait PHK tersebut kepada Shopee. Namun belum ada tanggapan.
Di tengah kabar tersebut, Sea Ltd mengumumkan penurunan kerugian pada kuartal III 2022. Rinciannya sebagai berikut:
- Pendapatan naik 17,4% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 3,2 miliar
- Laba kotor naik 21,7% yoy menjadi US$ 1,2 miliar
- Rugi bersih menurun 0,3% yoy menjadi US$ 569,3 juta. Ini belum termasuk kompensasi berbasis saham, biaya pesangon dan penghentian sewa awal
- Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA negatif US$ 357,7 juta Kas, setara kas, dan investasi jangka pendek US$ 7,3 miliar