Induk Google Akan PHK 12.000 Karyawan
Induk Google, Alphabet Inc. akan melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK lebih dari 6% atau sekitar 12.000 karyawan. Pemangkasan ini akan memengaruhi pekerjaan secara global dan di seluruh perusahaan.
Chief Executive Officer Sundar Pichai mengatakan rencana itu kepada karyawan melalui email. “Dia bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa kami ke sini (PHK),” kata dia dalam email kepada karyawan, dikutip dari Bloomberg, Jumat (20/1).
Sundar Pichai mengatakan, Alphabet akan membayar karyawan yang terkena dampak PHK yakni:
- Pesangon selama 16 minggu
- Tunjangan kesehatan selama enam bulan di Amerika Serikat
- Paket tunjangan berdasarkan undang-undang dan praktik setempat
“Ini momen penting untuk mempertajam fokus perusahaan, merekayasa ulang basis biaya, mengarahkan bakat dan modal ke prioritas tertinggi perusahaan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa perusahaan memiliki peluang besar dengan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Ini akan menjadi area investasi utama Google yang tengah menghadapi peningkatan persaingan dengan ChatGPT.
Pengurangan jumlah karyawan Google setelah tekanan investor untuk mengadopsi strategi yang lebih agresif untuk menekan pengeluaran.
Pada November 2022, TCI Fund Management Ltd. mendesak Google secara terbuka menetapkan target margin keuntungan, meningkatkan pembelian kembali saham, dan mengurangi kerugian dalam portofolio taruhan Lainnya, seperti divisi moonshot Alphabet.
“Perusahaan memiliki terlalu banyak karyawan dan biaya per karyawan terlalu tinggi,” kata Direktur Pelaksana TCI Chris Hohn. Ia mencatat bahwa jumlah karyawan Alphabet membengkak 20% per tahun sejak 2017.
Menurut firma konsultan sumber daya manusia Challenger, Gray & Christmas Inc., PHK di sektor teknologi mencapai 97.171 tahun lalu atau naik 649% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Google melakukan serangkaian langkah pemotongan biaya dalam beberapa bulan terakhir, seperti membatalkan peluncuran laptop Pixelbook generasi berikutnya dan secara permanen menutup layanan cloud gaming Stadia.
Pada Januari, unit biotek Alphabet yakni Verily juga memangkas 15% staf.
Chief Financial Officer Ruth Porat mengatakan jumlah pekerjaan baru akan turun lebih dari setengahnya pada kuartal keempat dari periode sebelumnya.