Penyebab Startup dan Raksasa Teknologi PHK Usai Rekrut Besar-besaran

Lenny Septiani
13 Februari 2023, 13:12
phk, startup phk,
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Sejumlah karyawan berjalan usai bekerja di Jakarta, Senin (24/10/2022).

Raksasa teknologi seperti Google, Facebook hingga Microsoft masif melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK setelah merekrut pekerja besar-besaran selama pandemi corona. Begitu juga startup di Indonesia.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani menilai ada beberapa penyebab raksasa teknologi dan startup PHK, baik faktor eksternal atau internal.

Advertisement

“Bisa karena product market fit (PMF) yang belum pas, sehingga penyesuaian harus dilakukan sampai ke level pekerja yang notabene eksekutornya,” kata Edward kepada Katadata.co.id, Senin (13/2).

Product Plan mendefinisikan product-market fit sebagai konsep atau skenario ketika para pelanggan suatu perusahaan mau membeli, menggunakan, dan menyebarkan informasi tentang suatu produk.

Jika itu terjadi pada banyak pelanggan suatu bisnis, maka akan mampu mendukung pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan keuntungan.

Riset CB Insights juga menunjukkan bahwa 42% startup gagal karena tidak berhasil menemukan product-market fit.

Sedangkan faktor eksternal yakni bisa berupa harga saham anjlok. “Akhir-akhir ini, kebanyakan di hampir semua perusahaan teknologi global karena harga saham rontok,” tambah Edward.

Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menyebutkan beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab raksasa teknologi dan startup merekrut pekerja besar-besaran, di antaranya:

  • Salah data
  • Terlalu ambisius dalam ekspansi
  • Ikut-ikutan pesaing

Berkaca pada kondisi masifnya raksasa teknologi dan startup PHK setelah merekrut pekerja besar-besaran, Eddi menyarankan kepada pendiri belajar untuk lebih berhari-hati mengelola dana. “Utamanya setelah terima pendanaan,” katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (10/2).

Pengeluaran harus bertujuan mencapai keuntungantidak sekadar pendapatan.

Google, Amazon, Microsoft, Saleforces, Meta, dan Spotify merekrut hampir satu juta pegawai selama pandemi corona. Pada akhirnya, keenam big tech ini melakukan PHK 58.590 karyawan sejak akhir tahun lalu.

Keenam raksasa teknologi itu merekrut total 969.479 pekerja sejak akhir 2019 sampai 2022. Ketika kasus Covid-19 menurun, keenam raksasa teknologi ini melakukan PHK terhadap lebih dari 58 ribu pegawai.

Raksasa teknologi masif merekrut pegawai pada awal pandemi corona. Rinciannya sebagai berikut:

Raksasa teknologi masif merekrut pegawai selama pandemi corona
Raksasa teknologi masif merekrut pegawai selama pandemi corona (CNN Internasional)
Raksasa teknologi masif merekrut pegawai selama pandemi corona
Raksasa teknologi masif merekrut pegawai selama pandemi corona (CNN Internasional)

Kemudian mereka masif melakukan PHK. Rinciannya sebagai berikut:

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement