XL, Indosat hingga Telkomsel Diramal Masif Gabungkan WiFi & Paket Data

Lenny Septiani
23 Februari 2023, 16:14
internet, telkomsel,
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Pelajar Kelas 4 MI Ash-Shiddiqin Saputra (kanan), Maftukah (tengah) dan M Zidan (kiri) mengikuti pembelajaran jarak jauh di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (21/7/2020).

Operator seluler seperti XL Axiata, Indosat hingga Telkomsel diramal masif menyediakan layanan gabungan WiFi dan paket data internet alias fixed–mobile convergence (FMC). Telkomsel dan Indihome bahkan berencana untuk merger.

Analis BRI Danareksa Niko Margaronis menilai pemain seperti Telkom Grup di sisi konsumer mobile (paket data internet) dan fixed (WiFi) mau tidak mau harus digabung. "Kalau tidak, operator lain akan melakukan," katanya dalam keterangan pers.

Menurut dia, perusahaan telekomunikasi harus menjalankan layanan 5G dan FMC secara bersamaan, bukan memilih salah satu. Layanan fixed bahkan dinilai lebih menghasilkan pendapatan dibanding 5G. 

Sebab, penggabungan layanan fixed broadband atau WiFi dengan mobile alias paket data internet bisa digunakan untuk memasarkan layanan internet, over the top (OTT) seperti Netflix hingga Internet of Things (IoT) di rumah.

"FMC basisnya. Supaya operator bisa menjual (produk), offering (layanan) harus komprehensif," tambah Niko. 

Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin mencatat beberapa operator seluler serius menggarap FMC guna mendorong layanan 5G dan fiberisasi jaringan. Secara global, ia juga mencatat 23 dari 25 pemain sudah memiliki kapabiltas FMC di dalam entitas yang dikuasai 100%.

“Begitu juga di Indonesia. XL Axiata mengakuisisi LinkNet atau MyRepublic, Smartfren, dan Moratelindo yang sahamnya dikuasai Grup Sinar Mas,” kata Doni.

“Jika kontrol dalam satu entitas akan memudahkan untuk menggelar FMC, saya yakin FMC akan menjadi produk layak dijual ke pasar dalam beberapa tahun mendatang,” tambah dia.

Oleh karena itu, menurutnya regulator perlu mulai mengantisipasi era FMC. “Ini salah satu yang harus diubah, terutama masalah kewajiban penggelaran jaringan jika nanti ada konvergensi FMC,” ujar dia.

Sedangkan Direktur Eksekutif Segara Research Institute dan Dosen Perbanas Institute Piter Abdullah menilai, konvergensi layanan fixed dan mobile broadband harus dilakukan bertahap. Jika dilakukan sekaligus, membutuhkan biaya besar.

Wacana penggabungan layanan fixed dan mobile broadband muncul sejak 2005. Sedangkan kini, penetrasi layanan mobile mulai turun, sementara pasar fixed boradband berpeluang tumbuh.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...