AI Seperti ChatGPT Rambah Konten Dewasa, Saingi Kreator OnlyFans

Desy Setyowati
28 Februari 2023, 13:18
ai, chatgpt, porno, onlyfans
ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Abd El Ghany/foc/cf
Engineer mekanik Mesir Mahmoud El komy terlihat di samping robot yang dikontrol remor yang ia buat untuk menguji warga untuk penyakit virus korona dengan melakukan tes PCR, membatasi paparan kepada kasus terduga, saat penyebaran global penyakit virus korona (COVID-19) di Kairo, Mesir, Jumat (12/6/2020).

Kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT kini merambah konten dewasa. Teknologi ini dinilai bisa menyangi kreator konten (content creator) OnlyFans.

"Siapa pun yang mengira gambar wanita tanpa busana yang dihasilkan AI sungguhan, akan merusak ekonomi OnlyFans untuk wanita di kehidupan nyata,” kata salah satu kreator konten di OnlyFans Laura Lux melalui Twitter, dikutip dari New York Post, pekan lalu (24/2).

Lux mengatakan bahwa orang yang mengikuti kontennya atau subscriber lebih memilih koneksi pribadi yang tidak dapat disediakan oleh AI seperti ChatGPT. Banyak pengikutnya yang juga lebih menyukai konten yang tidak sempurna.

“Orang-orang tidak berlangganan OnlyFans saya karena mereka ingin melihat wanita tanpa busana secara acak,” tambah dia. "Mereka berlangganan karena mereka ingin melihat saya bertelanjang secara khusus berdasarkan hubungan parasosial yang dibentuk dengan mengikuti saya di platform media sosial lainnya."

Rekannya yakni Alex Sim-Wise yakin, konten AI tanpa busana tidak akan bertahan lama. Walaupun dia mencatat ada banyak bintang pornografi yang menggunakan elemen AI untuk membuat diri mereka terlihat berbeda dalam foto dan video.

“Ada banyak subbagian kreator yang mengubah identitas mereka,” katanya kepada Independent.

“Saya pikir kreator konten di OnlyFans telah menggunakan (teknologi semacam ini) kadang-kadang tanpa benar-benar menyadarinya, dengan semua aplikasi yang kami gunakan untuk mengedit konten. Mereka adalah AI, pada dasarnya, dan menjadi lebih AI,” tambah dia.

Seksolog Ness Cooper sependapat bahwa AI tidak dapat meniru kompleksitas dan nuansa seksualitas manusia.

"Bukan cara kerja otak kita, ketika berhubungan dengan fantasi seksual dan gambar erotis," katanya. Sederhananya, manusia berbeda dan menikmati hal-hal yang berbeda.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...