Kredit Bermasalah Membaik, Pinjaman Online Modalku dan Akseleran Naik
Kredit bermasalah startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) atau pinjaman online membaik pada Februari. Pemain seperti Modalku dan Akseleran pun mencatatkan kenaikan penyaluran pinjaman.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit bermasalah di sektor pinjaman online yang disebut tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) membaik menjadi 2,69% per Februari. Namun penyaluran pinjaman oleh startup fintech lending turun dari Rp 18,8 triliun pada Januari menjadi Rp 18,4 triliun.
Meski begitu, Modalku dan Akseleran mencatatkan kenaikan penyaluran. Modalku menyalurkan pinjaman lebih dari US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun kepada UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Jumlah transaksinya lebih dari 5,1 juta.
Kredit bermasalah Grup Modalku di bawah 2%.
Grup Modalku mulai menawarkan solusi selain pendanaan, seperti pembayaran dan collect payment yang dapat digunakan UMKM untuk menerima pembayaran dari pelanggan. Nilai transaksi bruto layanan pembayaran Grup Modalku naik tiga kali lipat di Singapura dan Malaysia.
“Dalam komitmen memberdayakan UMKM di Asia Tenggara, kami meraih pendanaan Seri C+, meningkatkan penyaluran pendanaan di Thailand dan Vietnam, memperdalam proposisi pendanaan lokal,” kata Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya dalam keterangan pers, Selasa (18/4).
Selain itu, Grup Modalku menerima fasilitas kredit pertama dari bank global komersil HSBC senilai US$ 50 juta sekitar Rp 737 Miliar.
Startup fintech lending Akseleran juga mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman 32% menjadi Rp 800 miliar lebih selama Januari – Maret. Jika dihitung sejak berdiri, ada kenaikan 100% menjadi sekitar Rp 7,5 triliun lebih per minggu pertama April.
Penyedia layanan pinjaman online itu menargetkan penyaluran kredit lebih dari Rp 12 triliun.
Group CEO sekaligus Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengatakan sekitar 97% total penyaluran pinjaman masuk ke sektor produktif, khususnya UKM. Sisanya untuk produk lain yang menyasar consumer loan, yaitu employee loan.
Akseleran telah menggaet hampir 5.000 UKM. Selain itu, didukung oleh lebih dari 200 ribu pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) dan belasan institutional lender yang berasal dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya, antara lain perbankan.
Rata-rata penyaluran pinjaman bulanan selama kuartal I menembus Rp 260 miliar hingga Rp 310 miliar.