Pendapatan Grab Dua Kali Lipat Gojek
Pendapatan Grab dua kali lipat Gojek selama kuartal I. Grab mencatatkan pendapatan US$ 469 juta atau sekitar Rp 7 triliun, sedangkan Gojek Rp 2,99 triliun.
Pendapatan itu hanya menghitung layanan on-demand yakni pengantaran orang alias ride hailing, pengiriman barang, dan pesan-antar makanan.
Namun jumlah negara operasional Grab memang lebih banyak ketimbang Gojek, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Sementara Gojek di Indonesia, Singapura, dan Vietnam.
Pendapatan Grab keseluruhan naik 130% yoy menjadi US$ 525 juta. Sedangkan rincian kinerja Grab selama Januari – Maret yakni:
- Kerugian naik 43% yoy menjadi US$ 250 juta
- EBITDA yang Disesuaikan naik 77% menjadi minus US$ 66 juta
- Pendapatan naik 130% yoy menjadi US$ 525 juta, yang terdiri dari:
- Pengiriman termasuk GrabExpress dan GrabFood tumbuh 203% yoy menjadi US$ 275 juta
- Mobilitas termasuk GrabBike dan GrabCar meningkat 72% yoy menjadi US$ 194 juta
- Layanan keuangan tumbuh 233% yoy menjadi US$ 38 juta
- Pendapatan dari perusahaan dan inisiatif baru naik 29% yoy menjadi US$ 18 juta
- Nilai transaksi bruto atau GMV naik 3% menjadi US$ 4,96 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman termasuk GrabExpress dan GrabFood turun 9% menjadi US$ 2,34 miliar
- Mobilitas termasuk GrabBike dan GrabCar naik 46% yoy menjadi US$ 1,22 miliar
- Layanan keuangan stagnan yakni US$ 1,36 miliar
- GMV perusahaan dan inisiatif baru turun 21% yoy menjadi US$ 41 juta
Co-founder sekaligus CEO Grab Group Anthony Tan menjelaskan beberapa penyebab GMV layanan pengiriman turun, yakni:
- Penurunan permintaan dibandingkan kuartal I 2022 ketika masih ada kebijakan pembatasan mobilisasi
- Minggu Ramadan awal terjadi pada kuartal I 2023, sehingga mengurangi permintaan layanan GrabFood
“Kami yakin dapat mendorong pertumbuhan lini bisnis Mobilitas dan Pengiriman, serta menciptakan lebih banyak peluang pendapatan bagi mitra untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat baik dari wisatawan maupun konsumen domestik,” kata Anthony dalam keterangan pers, akhir pekan lalu (19/5).
Sementara itu, kinerja GoTo Gojek Tokopedia selama Januari – Maret sebagai berikut:
- Kerugian turun 40,3% yoy menjadi Rp 3,86 triliun
- Pendapatan bersih naik 123% menjadi Rp 3,3 triliun
- Pendapatan bruto tumbuh 14,3% menjadi Rp 5,2 triliun, yang terdiri dari:
- On-demand termasuk GoRide, GoCar hingga GoFood turun dari Rp 3,13 triliun menjadi Rp 2,9 triliun
- Layanan keuangan naik dari Rp 358,1 miliar menjadi Rp 424,2 miliar
- Tokopedia Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,26 triliun
- Logistik Rp 580 miliar
- Lainnya Rp 67,84 miliar
- Nilai transaksi atau gross transaction value(GTV) naik 6% menjadi Rp 149 triliun
- Biaya insentif turun 29% menjadi Rp 2,65 triliun
- Margin kontribusi membaik dari minus Rp 2,53 triliun menjadi surplus Rp 636 miliar