Driver Ojol Respons Kabar Kemnaker Akan Atur Syarat Jadi Ojek Online
Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemnaker dikabarkan mengkaji baru soal ojol, termasuk bonus dan jam kerja. Pengemudi ojek online menilai masuk akal jika pendaftaran dibatasi minimal 18 tahun.
Kemnaker dikabarkan sedang menyusun Peraturan Menteri atau Permen tentang perlindungan tenaga kerja luar di luar hubungan kerja pada layanan angkutan berbasis aplikasi. Ini terkait pengemudi taksi dan ojek online atau ojol.
Beberapa media melaporkan ada lima poin dalam aturan baru ojol dan taksi online tersebut, di antaranya:
- Ada persyaratan kerja, seperti minimal berusia 18 tahun dan memenuhi kualifikasi
- Imbal hasil mencakup komisi, insentif atau bonus yang harus disepakati oleh perusahaan dengan mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol
- Jam kerja, tidak boleh lebih dari 12 jam per hari. Jika lebih, maka aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive harus menonaktifkan aplikasi driver taksi maupun ojek online atau ojol.
- Jaminan sosial. Aplikator wajib mendaftarkan driver taksi maupun ojek online alias ojol dan kurir dalam program jaminan sosial sebagai peserta bukan penerima upah.
- Keselamatan dan kesehatan kerja. Ada syarat-syarat terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
Katadata.co.id mengonfirmasi poin-poin dalam Permen tersebut kepada Kemnaker. Namun belum ada tanggapan.
Meski begitu, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker Indah Anggoro Putri hadir pernah mengatakan bahwa kementerian menyoroti empat hal terkait bisnis taksi dan ojek online alias ojol, yakni:
- Tidak adanya kejelasan status hubungan kerja
- Waktu jam kerja
- Upah
- Jaminan sosial
"Setelah tadi kami mendengarkan masukan dari pekerja informal, tentu ini akan terus menjadi fokus utama kami. Ke depan kami atur kembali regulasinya seperti apa," ujar Indah dalam forum dialog Lintas Komunitas Pengemudi Indonesia Tanjung Priok dan Konfederasi Serikat Pekerja BUMN di Jakarta, dikutip dari Antara (1/5).
Soal usia yang kabarnya akan dibatasi menjadi minimal 18 tahun, Mitra pengemudi ojek online Grab Marjan, 52 tahun, sepakat.
Sebab, masyarakat baru bisa memperoleh SIM setelah memiliki Kartu Tanda Penduduk atau KTP. “Kalau belum 18 tahun, tidak bisa mendapatkan SIM,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (31/7).
Hal senada disampaikan oleh mitra pengemudi Gojek Ferry Andrian, 34 tahun. “Jadi tidak masalah jika dibuat persyaratan minimal 18 tahun,” katanya
Begitu juga dengan mitra pengemudi inDrive Marzuki, 53 tahun, dan driver ojol Maxim Muhammad Ridwan Arifin, 28 tahun. “Ada SIM supaya lebih aman saat berkendara di jalan,” ujar Arifin kepada Katadata.co.id, Selasa (1/8).
Namun Ketua Umum Asosiasi Driver Online atau ADO Taha Syafaril meminta agar timnya dilibatkan dalam pembahasan regulasi tersebut. “Kami mendapatkan informasi (ada rencana membuat regulasi baru). Kami sudah mengajukan permohonan audiensi,” ujar dia kepada Katadata.co.id, Selasa (1/8).
“Bila perumusan tidak secara detail mendengarkan permasalahan di lapangan saat ini, maka besar kemungkinan Permen ketinggalan update,” katanya. “Secara khusus kami belum ada komunikasi dengan Kemnaker.”