Motor Listrik Disebut Hemat, Driver Ojol: Tak Menutup Biaya Sewa
Pemerintah berencana mempermudah masyarakat termasuk pengemudi ojol untuk mendapatkan subsidi motor listrik. Pengemudi ojek online mengatakan motor listrik memang hemat, namun tidak menutup biaya sewa.
Aplikator seperti Grab, Gojek, dan inDrive memang menyediakan sewa motor listrik bagi para mitra pengemudi. Besaran biayanya:
- inDrive Rp 33.300 per hari
- Gojek melalui Electrum Rp 35 ribu - Rp 45 ribu
- Grab Rp 50 ribu per hari, dan ada deposito Rp 200 ribu
Mitra pengemudi Grab Agus Wibowo, 40 tahun menyampaikan penggunaan motor listrik memang lebih hemat dari sisi bahan bakar. “Namun hitungannya sama jika harus membayar sewa,” katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (3/8). “Misalnya beli bensin Rp 30 ribu, kalau sewa bayar Rp 50.000. Sama saja.”
Di samping itu, ia khawatir baterai tidak cukup jika harus membawa penumpang jarak jauh menggunakan motor listrik.
Hal senada disampaikan oleh mitra pengemudi ojek online atau ojol Maxim Abdul Kafi, 32 tahun. “Tidak lebih hemat. Kecuali Maxim memberikan motor untuk inventaris,” ujar dia.
Alasannya, order menurun. Jika harus membayar sewa, maka penghasilan akan berkurang.
Mitra pengemudi ojol Gojek Mulyono, 43 tahun sepakat dengan Kafi dan Agus. “Sewa Rp 40 ribu, ganti baterai dikenakan biaya Rp 10 ribu. Kalau mengantar penumpang jarak jauh, bisa menghabiskan Rp 70 ribu,” katanya.
“Teman saya banyak yang mengembalikan motor listrik karena biaya sewa lebih mahal ketimbang pendapatan. Tidak menutup penghasilan,” Mulyono menambahkan.
Begitu juga dengan driver ojek online inDrive Imam, 28 tahun. “Biayanya sama saja jika harus membayar sewa, meski tidak ada biaya perawatan dan bensin. Sewa motor Rp 40 ribu – Rp 50 ribu dan ganti baterai Rp 10 ribu,” ujarnya.
Meski begitu, pemerintah berencana mempermudah masyarakat mendapatkan subsidi motor listrik Rp 7 juta. Empat syarat penerima subsidi di bawah ini rencananya bakal dihapus:
- Penerima manfaat kredit usaha rakyat
- Penerima bantuan produktif usaha mikro
- Penerima bantuan subsidi upah
- Penerima subsidi listrik hingga 900 volt ampere
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat menyampaikan, penggunaan motor listrik bisa berdampak pada meningkatnya pendapatan pengemudi ojek online atau ojol. Sebab, biaya operasional turun.
Pengemudi ojek online pun sebenarnya tertarik menggunakan motor listrik, jika milik sendiri. Mitra pengemudi Grab Marjan, 52 tahun misalnya, ingin memakai motor listrik jika memiliki dana.
“Tidak perlu bahan bakar minyak atau BBM. Hanya perlu mengisi daya baterai. Cukup untuk jarak pendek," kata Marjan kepada Katadata.co.id, Senin (31/7). "Kalau jarak jauh mungkin repot."
Hal senada disampaikan oleh mitra pengemudi ojol inDrive Marzuki, 53 tahun. “Beberapa teman memakai motor listrik, biayanya lebih murah ketimbang pakai bensin,” katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (1/8).
Begitu pun mitra pengemudi Maxim Muhammad Ridwan Arifin, 28 tahun. “Saya sudah mengajukan ke Maxim dan Shopee, tapi belum diterima,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (1/8).
Sementara mitra pengemudi ojol Gojek Ferry Andrian, 34 tahun tidak berminat menggunakan motor listrik. Sebab, berdasarkan cerita beberapa temannya, motor yang digunakan mogok.
“Konsumen terlantar dan kasih bintang buruk dengan alasan driver tidak memperhatikan aki motor atau penumpang tidak diturunkan di lokasi tujuan,” ujar Ferry kepada Katadata.co.id, Senin (31/7).