Investasi ke Startup Singapura Meroket 60%, Indonesia Anjlok 44%
Investasi ke startup Singapura naik 19% selama Semester I. Sementara di Indonesia stagnan.
Dari sisi modal yang ditanamkan kepada startup, Singapura mencatatkan kenaikan 60% dan Indonesia anjlok 44% berdasarkan laporan bersama January Capital, Venture Cap Insights, dan Tracxn.
“Singapura dan Indonesia tetap menjadi titik fokus pendanaan modal ventura di Asia Tenggara,” demikian isi laporan dikutip Selasa (15/8).
Secara keseluruhan di Asia Tenggara, nilai investasi ke startup turun 25% dari US$ 5,7 miliar pada Semester I 2022 menjadi US$ 4,3 miliar selama Januari – Juni tahun ini.
Namun dari sisi jumlah startup yang meraih pendanaan naik 41% dari 345 menjadi 488 perusahaan rintisan.
“Penurunan tersebut menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh ekosistem startup di kawasan, termasuk pergeseran sentimen investor, ketidakpastian ekonomi, dan tren pasar yang berkembang,” demikian dikutip.
Rincian pendanaan ke startup ASEAN dan per negara dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Sektor startup yang mencatatkan peningkatan investasi tertinggi selama Semester I di antaranya:
- Software as a Services atau SaaS naik 126%
- Perawatan kesehatan naik 59%
- E-commerce naik 29%
Rincian pendanaan ke startup berdasarkan sektor sebagai berikut: