Peneliti Ekonomi Digital Ragu Pasar Startup Pinjol Dikuasai Lokal
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan sektor keuangan digital atau fintech, termasuk pinjaman online alias pinjol dikuasai oleh perusahaan domestik. Namun Peneliti Ekonomi Digital Ignatius Untung Surapati meragukan hal ini.
“Jumlah startup fintech memang lebih banyak lokal. Tetapi pangsa pasarnya kecil,” kata Ignatius dalam Talkshow ‘Dampak Social Commerce Pada UMKM di Indonesia’ di Jakarta Selatan, Jumat (15/9).
“Saya tidak yakin bahwa fintech itu 90% lokal,” ujarnya.
Ia mencontohkan fintech pembayaran dompet digital besar di Indonesia seperti OVO, DANA, GoPay, dan ShopeePay yang menguasai sebagian besar pasar.
Akan tetapi, “di balik Gopay ada (investor asal) India dan Cina. Dana dan ShopeePay didukung oleh Cina,” katanya. “Jadi dari empat pemain besar itu isinya asing.”
Begitu juga dengan startup fintech lending atau pinjaman online alias pinjol. “Startup fintech lending yang besar-besar itu banyak dari asing, termasuk Cina,” kata dia.
Ignatius mencontohkan fintech Akulaku yang didukung investor asal Cina.
Untuk dapat mengembangkan bisnis, startup fintech maupun e-commerce lokal tak membatasi investor yang masuk baik dalam negeri maupun asing. Namun sepengetahuannya, investor lokal seperti konglomerat meragukan bisnis model baru yang dinilai berisiko.
“Kenapa investor lokal tidak masuk saat (valuasi startup e-commerce itu) kecil,” kata Ignatius.
Sebelumnya, Menkop UKM Teten Masduki menyebutkan bahwa sektor keuangan dikuasai oleh perusahaan domestik dengan porsi 96%. “Sementara e-commerce dikuasai asing 56%,” kata Teten kepada media usai konferensi pers AFPI UMKM Digital Summit 2023 di Jakarta, Kamis (14/9).
Hal itu menjadi perhatian pemerintah. "Apakah solusinya lewat kebijakan investasi, perdagangan, atau termasuk juga apakah transformasi digital lebih di hilir atau hulu," kata dia.
Pemerintah pun akan menyiapkan dua satuan tugas atau satgas digital. "Sudah setuju dengan pembentukan satgas dibagi dua yakni digital government dan digital ekonomi," kata Teten.
Satgas digital ekonomi akan terdiri dari Kemenkop UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Investasi, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo.
Satgas tersebut berfokus pada keuntungan ekonomi digital Indonesia sebesar-besarnya bagi pelaku usaha domestik, termasuk UMKM. "Hari ini dikuasai oleh asing," ujarnya.