Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah Sejak Kilang Arab Saudi Diserang

Image title
25 September 2019, 08:06
Harga minyak anjlok ke level terendah sejak fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco diserang pada 14 September lalu
ANTARA FOTO/REUTERS
Ilustrasi, kebakaran terlihat di kejauhan setelah sebuah serangan drone oleh kelompok Houthi Iran Yaman di fasilitas pengolahan minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco, di Buqayq, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019), dalam gambar yang diambil dari video media sosial yang didapatkan REUTERS. Harga minyak anjlok ke level terendah sejak fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco diserang pada 14 September lalu.

Harga minyak mentah dunia turun lebih dari 2% pada perdagangan Rabu (25/9). Harga komoditas ini pun anjlok ke level terendah sejak fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco diserang pada 14 September lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 2,3% menjadi US$ 57,3 per barel pada penutupan perdagangan kemarin (24/9). Pada pukul 8.16 PM EDT perdagangan hari ini, harganya kembali turun 0,77% menjadi US$ 56,9 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun 2,6%, menjadi US$ 63,1 per barel pada perdagangan kemarin. Pada pukul 8.19 PM EDT perdagangan hari ini, harganya turun 0,86% menjadi US$ 62,6 per barel.

Salah satu penyebab anjloknya harga minyak adalah kekhawatiran pasar atas perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang berpotensi kembali memanas. “Seperti yang sudah saya jelaskan, saya tidak akan menerima tawaran (kesepakatan yang) buruk,” kata Presiden AS Donald Trump berpidato di hadapan Sidang Majelis Umum PBB dikutip dari Reuters, kemarin (24/9).

Pernyataan Trump itu menimbulkan kekhawatiran bagi para investor. Apalagi, Trump menuduh Tiongkok melakukan praktik perdagangan tidak adil, termasuk hambatan pasar secara besar-besaran.

Di hadapan Sidang Majelis Umum PBB, Trump mengatakan bahwa Tiongkok memanipulasi mata uang dan mencuri kekayaan intelektual. "Semoga kami bisa mencapai kesepakatan yang akan bermanfaat bagi kedua negara," kata Trump.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...