Erick Thohir Dorong Krakatau Steel Jadi Induk Usaha Investasi Baja
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) rencananya akan menjadi perusahaan investasi yang menaungi beberapa anak usaha di industri baja. Hal ini sesuai arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dengan begitu, perusahaan tidak akan lagi mengoperasionalkan fasilitas produksi seperti selama ini. Krakatau Steel bakal membentuk anak usaha yang menangani lini bisnis tersebut.
Pemisahan lini bisnis (spin-off) itu bertujuan mendorong efisiensi. Krakatau Steel nantinya berfokus menjadi perusahaan investasi yang memimpin sejumlah anak usaha atau investment holding. “Jadi lebih ramping,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim di Jakarta, Senin (24/2).
Menurut dia, untuk menjadi perusahaan investasi tidak perlu Peraturan Pemerintah (PP). “Karena ini konsep saja, bukan seperti holding kementerian,” katanya.
(Baca: Perbaiki Kinerja Bisnis, Krakatau Steel Jalankan Aneka Upaya Efisiensi)
Lagi pula, Krakatau Steel sudah memiliki anak usaha. “Hanya kami perkuat lagi supaya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Kementerian BUMN,” kata Silmy.
Salah satu cara mengoptimalkan kinerja anak usaha dengan mencari mitra untuk menambah kapasitas produksi. Saat ini, perusahaan menggaet tiga mitra yakni Posco, Nippon Steel, dan Osaka Steel.
Perusahaan tidak menutup kemungkinan masuknya beberapa mitra baru. Hal ini bertujuan memperkuat industri baja dan pendukungnya di Tanah Air.
Kemitraan merupakan salah satu strategi Krakatau Steel untuk mengoptimalkan kapasitas. “Untuk apa bangun fasilitas baru kalau menambah beban tanpa meningkatkan utilisasi,” katanya.
(Baca: Tiga Anak Krakatau Steel Bersiap IPO, Bergerak di Bisnis Pelabuhan)