BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akibat Virus Corona

Agatha Olivia Victoria
20 Februari 2020, 17:37
BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akibat Virus Corona
Ilustrasi, Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan keterangan mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1-5,5% menjadi 5-5,4%. Penyebabnya, virus corona dinilai bakal berdampak ke perekonomian Tanah Air.

"Virus corona ini mempengaruhi perekonomian Indonesia melalui jalur pariwisata, perdagangan, dan investasi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (20/12).

Dari sisi pariwisata, wabah virus corona akan membuat Indonesia kehilangan devisa US$ 1,3 miliar. Hal ini seiring pelarangan penerbangan dari Tanah Air ke Tiongkok.

Sedangkan dari sisi perdagangan, Indonesia berpotensi kehilangan US$ 300 juta akibat gangguan logistik terhadap ekspor. Lalu, kerugian akibat hambatan logistik dari sisi impor mencapai US$ 700 juta.

(Baca: Tangkal Dampak Virus Corona ke Ekonomi, BI Pangkas Bunga Acuan 0,25%)

BI juga memperkirakan dana investasi dari Tiongkok menurun US$ 400 juta. "Pengurangan ini terutama pada kuartal I 2020," ujar Perry.

Selain itu, BI menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,1% menjadi 3%. Namun, ekonomi dunia diprediksi tumbuh 3,4% pada 2021. Perkiraan ini meningkat dibanding sebelumnya 3,2%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sempat mengatakan, wabah virus corona mulai berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Hal itu tecermin dari perlambatan pertumbuhan penerimaan pajak.

Dilihat dari penerimaan bruto, realisasi pajak dari sektor perdagangan pada Januari 2020 mulai melambat. Realisasi pajak dari sektor itu hanya Rp 22,18 triliun. Pertumbuhannya melambat dari 8,4% pada Januari 2019 menjadi 2,6%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...