Baru 83%, Peserta BPJS Kesehatan per Akhir 2019 Capai 224 Juta Jiwa

Agatha Olivia Victoria
6 Januari 2020, 21:40
Tak Capai Target, Peserta BPJS Kesehatan baru mencapai 224 Juta Jiwa pada 2019
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi, warga meninggalkan Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan mencatat, jumlah peserta saat ini mencapai 224,1 juta atau 83% dari total penduduk Indonesia 269 juta orang. Padahal, pemerintah menargetkan seluruh penduduk terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada tahun lalu.

Target itu tertuang dalam peta jalan Program JKN-KIS. “Data per 27 Desember 2019, baru 224,1 juta,” kata Kepala Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma'ruf di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (6/1).

Advertisement

Dari jumlah tersebut, 96,5 juta di antaranya merupakan peserta penerima bantuan iuran (PBI) Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Lalu, 38,8 juta lainnya peserta PBI Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD).

Kemudian, 14,7 juta peserta merupakan pekerja penerima upah (PPU) Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebanyak 1,57 juta PPU TNI, 1,28 juta PPU Polri, dan 1,57 juta PPU Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

(Baca: Iuran Naik, BPJS Kesehatan Yakin Utang Rp 14 Triliun Lunas Tahun Ini)

Sebanyak 210 ribu peserta PPU Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), 34,1 juta PPU swasta, dan 30,2 juta PPU Pekerja Mandiri. "Sedangkan 5,01 juta peserta berasal dari bukan pekerja," kata dia.

Di satu sisi, pemerintah memutuskan untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Kenaikan tersebut seiring berlakunya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 pada awal tahun ini.

Dampak dari kenaikan tersebut, 372.924 peserta BPJS Kesehatan turun kelas pelayanan. Sebanyak 153.466 peserta atau 3,5% turun dari kelas I. Lalu, 209.458 orang atau 3,3% turun dari kelas II.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement