Menko Airlangga: Defisit Transaksi Berjalan Berpotensi Melebar di 2020

Rizky Alika
21 November 2019, 13:41
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, defisit transaksi berjalan berpotensi melebar pada 2020
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) berpotensi melebar tahun depan. Ia melihat ada beberapa faktor baik dari luar maupun dalam negeri yang bisa memperparah neraca transaksi berjalan.

Dari dalam negeri, Indonesia mengekspor komoditas tambang dan agrikultura yang belum dihilirisasi atau mentah. Kegiatan ini terjadi selama 40 tahun. Alhasil, nilai ekspornya tidak maksimal.

Advertisement

Karena itu, menurut dia Indonesia masih akan menghadapi tantangan dari sisi neraca transaksi berjalan pada tahun depan. “Tantangannya, peningkatan defisit transaksi berjalan,” kata dia dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (21/11).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki lima komoditas ekspor unggulan di sektor perkebunan yakni kelapa sawit, kakao, kopi, kelapa dan karet. Nilai ekspor kelima komoditas ini pada 2017 mencapai US$ 29,3 miliar.

(Baca: Sebut Pengusaha Tambang Kaya, Jokowi Minta Bantu Atasi Defisit Dagang)

Namun, sebagian besar komoditas yang diekspor dalam bentuk bahan baku seperti minyak kelapa sawit, karet alam, biji kopi, minyak kelapa mentah, dan kopra. Padahal, harganya lebih rendah ketimbang sudah menjadi barang setengah jadi atau jadi.

Kondisi serupa terjadi di sektor pertambangan. Alhasil, nilai ekspornya tidak maksimal. Hal ini yang dikeluhkan Airlangga.”Penyebab utama defisit transaksi berjalan yakni neraca minyak dan gas (migas), serta neraca jasa,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement