Pasar Pantau Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok, Rupiah Ditutup Melemah

Agatha Olivia Victoria
18 November 2019, 17:41
pasar masih memantau perkembangan kesepakatan dagang as-tiongkok, rupiah ditutup melemah
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
ilustrasi, seorang petugas bank menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Nilai tukar rupiah melemah 0,01% menjadi Rp 14.079 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini (18/11), berdasarkan data Bloomberg. Analis menilai, pelemahan terjadi karena pasar masih memantau kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah melemah enam poin dibanding akhir pekan lalu (15/11) menjadi Rp 14.075 per dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pasar masih mengkaji apakah Washington dan Beijing dapat segera menandatangani kesepakatan terkait perdagangan. "Optimisme kesepakatan perang dagang yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi global kini samar," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (18/11).

Selain rupiah, beberapa mata uang Asia melemah terhadap dolar AS pada perdagangan sore ini. Yen Jepang turun 0,12%, dolar Hong Kong 0,02%, peso Filipina 0,03%, yuan Tiongkok dan ringgit Malaysia 0,04%.

Namun, ada juga mata uang Asia yang menguat. Di antaranya dolar Singapura naik 0,02%, dolar Taiwan 0,012%, won Korea Selatan 0,24%, rupee India 0,02%, dan baht Thailand 0,04%.

(Baca: Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok di Depan Mata, Harga Emas Dunia Turun)

Perwakilan AS dan Tiongkok berdiskusi terkait perdagangan akhir pekan lalu. Media pemerintah Tiongkok, Xinhua melaporkan bahwa pembicaraan itu konstruktif.

Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu meminta aturan soal tarif bea masuk oleh AS dibatalkan, sebagai persyaratan perjanjian. Namun, Presiden AS Donald Trump belum memberikan tanggapan terkait hal itu.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...