The Fed Diproyeksi Pangkas Suku Bunga Acuan, Rupiah Menguat

Agatha Olivia Victoria
28 Oktober 2019, 17:23
Rupiah menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini (28/10).
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Rupiah menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini (28/10).

Nilai tukar rupiah menguat 0,07% menjadi Rp 14.027 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini (28/10), berdasarkan data Bloomberg. Analis menilai, penguatan ini didorong oleh faktor global.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), mata uang Garuda naik 43 poin dibanding penutupan perdagangan kemarin, menjadi Rp 14.064 per dolar AS. “Ini karena ada ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Fed pada akhir Oktober semakin kuat,” kata Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto kepada Katadata.co.id, Senin (28/10).

Arya pun memperkirakan The Fed menurunkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) 25 basis poin (bps). Saat ini, FFR berada di kisaran 1,75%-2%. Ia menilai, bank sentral AS berpotensi menurunkan FFR guna mengantisipasi dampak dari melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Dari dalam negeri, menurutnya belum ada hal-hal yang memengaruhi penguatan rupiah terhadap dolar AS. "Domestik belum banyak sentimen setelah penurunan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (7-DRRR)," kata Arya.

(Baca: Dibuka Menguat, Kurs Rupiah Berpotensi ke Level 13.000 per Dolar AS)

Sebagaimana diketahui, Bank Dunia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1% menjadi 5% pada tahun ini. Begitu juga dengan prediksi tahun depan, turun dari 5,2% menjadi 5,1%. Pemangkasan tersebut seiring dengan kondisi ekonomi global yang makin tidak pasti.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...