Bukit Asam Buka Peluang Akuisisi Tambang Batu Bara

Image title
28 Oktober 2019, 14:08
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana mengakusisi tambang batu bara yang lokasinya berada di luar wilayah konsesinya saat ini.
www.ptba.co.id
Ilustrasi, Bukit Asam. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana mengakusisi tambang batu bara yang lokasinya berada di luar wilayah konsesinya saat ini.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana mengakusisi tambang batu bara yang lokasinya berada di luar wilayah konsesinya saat ini, Sumatera. Perusahaan menegaskan, akuisisi bakal dilakukan secara selektif.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin menjelaskan, perusahaan akan mencari konsesi yang tidak memiliki persoalan terkait logistik. Sebab, konsesi tambang yang terletak di Tanjung Enim, Sumatera Selatan letaknya berada di tengah pulau. Alhasil, biaya transportasinya mahal.

"Tambang kami yang letaknya di luar pulau, moda transportasinya relatif lebih mahal ketimbang menggunakan kapal tongkang. Kami akan cari konsesi yang lebih mudah dari sisi logistik," kata dia di Jakarta, Senin (28/10).

Namun, ia belum mau membeberkan wilayah mana yang akan diakuisisi. Sebab, rencana tersebut masih dalam tahap kajian.

(Baca: Hindari Pasar Tiongkok, Bukit Asam Perluas Pasar Non Tradisional)

Arviyan menyampaikan, penambahan wilayah konsesi tambang bertujuan untuk meningkatkan cadangan batu bara perusahaan. Saat ini, Bukit Asam memiliki cadangan batu bara 3,3 miliar ton. Sedangkan nilai sumber daya yang dimiliki 8,27 miliar.

Sebelumnya, ia mengatakan berminat untuk mengambil tawaran lelang bekas wilayah tambang PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT). Bahkan akusisi tersebut sudah masuk dalam rencana kerja tahun ini. Tetapi, pemerintah belum melelang wilayah konsesi tersebut hingga saat ini.

Di satu sisi, induk perusahaan AKT yakni PT Borneo Lumbung Energi Tbk tengah menempuh jalur hukum untuk mendapatkan kembali izin tambang yang telah dicabut oleh pemerintah.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...