BEI: Unicorn Indonesia Berpotensi IPO pada Kuartal I

Desy Setyowati
12 Februari 2021, 12:34
BEI: Unicorn Indonesia Berpotensi IPO pada Kuartal I
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibukanya perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, ada tiga perusahaan teknologi yang bersiap menawarkan saham perdana ke publik alias IPO. Salah satunya merupakan unicorn atau startup dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Gede Nyoman Yetna Setya memerinci, tiga dari 25 korporasi yang sedang dalam proses evaluasi untuk IPO merupakan perusahaan teknologi. “Apabila semua proses berjalan sesuai rencana, ketiganya diperkirakan tercatat di bursa paling cepat kuartal pertama,” kata dia kepada wartawan, Jumat (12/2).

Advertisement

Sejauh ini, ada dua unicorn yang menyatakan bersiap masuk bursa saham yaitu Tokopedia dan Traveloka. Tokopedia sudah menunjuk Morgan Stanley dan Citi sebagai penasihat untuk IPO.

Unicorn e-commerce itu pun dikabarkan semakin dekat untuk merger dengan Gojek. Salah satu skenario yang dikaji yakni Tokopedia IPO terlebih dahulu di bursa Indonesia.

Di satu sisi, sumber Bloomberg mengatakan bahwa kesepakatan merger antara Gojek dan Tokopedia kemungkinan terjadi bulan ini. Jika ini benar, maka Tokopedia berpeluang besar IPO lebih cepat.

Sedangkan Traveloka mempertimbangkan IPO lewat perusahaan cek kosong alias SPAC. Tokopedia dan Traveloka ingin melantai di bursa Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.

(BACA JUGA: Seperti Tokopedia, Traveloka Kaji IPO Lewat Perusahaan 'Cek Kosong')

Saat ini, terdapat 20 perusahaan teknologi yang mencatatkan saham di BEI. Berdasarkan data per 5 Februari, indeks saham teknologi yakni IDXTECHNO tumbuh 108,74% sejak awal tahun (year to date/ytd). Sedangkan IHSG tumbuh 2,89% ytd.

“Ini mencerminkan bahwa investor menyambut baik dan mengapresiasi perusahaan-perusahaan dari sektor teknologi yang tercatat di BEI,” kata Nyoman.

Jika unicorn turut melantai di bursa saham, Nyoman optimistis langkah ini bakal mendorong perekonomian. “Kami pun siap mendukung perusahaan dan membuka pintu diskusi selebar-lebarnya apabila dibutuhkan pendampingan atau informasi mengenai proses IPO dan pencatatan efek di Indonesia,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement