Rupiah Menguat Ditopang Perbaikan Data Ekonomi Negara Maju

Agatha Olivia Victoria
19 April 2021, 09:36
Rupiah Menguat Ditopang Perbaikan Data Ekonomi Negara Maju
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Karyawan bank menunjukkan rupiah dan dolar AS

Nilai tukar rupiah menguat 0,21% ke level Rp 14.535 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan di pasar spot Pagi ini (19/4). Pergerakan kurs Garuda ini ditopang oleh perbaikan data ekonomi dari negara maju dan sentimen dalam negeri.

Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat Pagi ini. Dikutip dari Bloomberg, yen Jepang naik 0,2%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,05%, dolar Taiwan 0,34%, dan rupee India 0,76%.

Advertisement

Sedangkan yuan Tiongkok melemah 0,08%, ringgit Malaysia 0,12%, dan baht Thailand 0,06%. Lalu won Korea Selatan dan peso Filipina stagnan.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan bahwa membaiknya berbagai data ekonomi dari negara maju seperti AS dan Tiongkok yang diumumkan pekan lalu, memberi sentimen positif ke pasar. "Pagi ini data ekspor Jepang juga menunjukkan kenaikan," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (19/4).

Selanjutnya, sentimen positif datang dari imbal hasil (yield) obligasi AS yang bertahan di bawah 1,6% pada akhir pekan lalu. Menurut Ariston, ini mungkin bisa membantu penguatan rupiah hari ini.

Dari dalam negeri, Ariston menilai bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret bisa membantu penguatan rupiah. "Rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp 14.530 dengan level resisten di Rp 14.600 per dolar AS," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Maret 2021 surplus US$ 1,56 miliar. Nilainya lebih rendah dari bulan sebelumnya US$ 2 miliar, tetapi lebih tinggi dibandingkan Maret 2020 US$ 715,7 juta.

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, neraca perdagangan pun surplus US$ 5,5 miliar.

Ekspor bulan lalu melesat 20,31% dibandingkan Februari (month to month/mtm) dan melonjak 30,47% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 18,35 miliar. Namun, impor juga naik 26,55% mtm atau 25,73% yoy menjadi US$ 16,79 miliar.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement