Rupiah Melemah karena Data Tenaga Kerja AS dan Kabar PPKM Darurat

Agatha Olivia Victoria
1 Juli 2021, 09:54
Rupiah Melemah karena Data Tenaga Kerja AS dan Kabar PPKM Darurat
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS (USD) di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Nilai tukar rupiah melemah 0,07% ke level Rp 14.510 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pasar spot pagi ini. Analis menilai, ini karena data tenaga kerja AS positif dan ada kekhawatiran tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat.

Dikutip dari Bloomberg, mayoritas mata uang Asia melemah. Dolar Hong Kong turun 0,01%, dolar Singapira 0,06%, dolar Taiwan 0,05%, won Korea Selatan 0,56%, peso Filipina 0,35%, rupee India 0,13%, yuan Tiongkok 0,16%, dan ringgit Malaysia 0,17%.

Sedanfkan yen Jepang dan baht Thailand masing-masing menguat 0,06% dan 0,12%.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah masih akan melemah hari ini. "Data tenaga kerja AS versi perusahaan swasta, Automatic Data Processing (ADP) dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar semalam," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (1/7).

Pasar pun memprediksi, data tenaga kerja AS versi pemerintah yang dirilis besok (2/7) positif. Data tenaga kerja yang membaik menjadi salah satu pertimbangan bank sentral AS, The Fed untuk memperketat kebijakan moneter.

Kebijakan moneter yang lebih ketat akan mendorong penguatan dolar AS. Namun saat berita ini ditulis, indeks dolar AS melemah 0,03% ke level 92.41.

Kendati demikian, mata uang Negeri Paman Sam perkasa terhadap mayoritas mata uang utama dunia seperti euro, pound Inggris, dolar Australia, dolar Kanada, dan franc Swiss.

Dikutip dari Reuters, data penggajian swasta AS pada Juni meningkat lebih dari prediksi. Ini karena perusahaan bergegas meningkatkan produksi dan layanan di tengah ekonomi yang dibuka kembali.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...