Rupiah Melemah meski Ada Pelonggaran PPKM

Abdul Azis Said
14 September 2021, 09:58
rupiah, ppkm, ppkm level 4, ppkm level 3, tapering off, the fed
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,01% ke level Rp 14.255 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini (14/9). Padahal, pemerintah menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  atau PPKM level 4 di beberapa daerah menjadi PPKM level 3.

Dikutip dari Bloomberg, rupiah terus bergerak melemah ke level Rp 14.258 per dolar AS hingga pukul 09.25 WIB. Ini melanjutkan pelemahan dari penutupan kemarin di level Rp 14.253 per dolar AS.

Mata uang Asia lain bergerak bervariasi. Dolar Hong Kong dan dolar Singapura menguat 0,01%. Begitu juga won Korea Selatan naik 0,37%, peso Filipina 0,12%, yuan Tiongkok 0,04% dan ringgit Malaysia 0,02%.

Sedangkan rupee India melemah 0,24%, yen Jepang 0,07% dan bath Thailand 0,05%. Lalu dolar Taiwan terpantau stagnan.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah melemah ke kisaran Rp 14.280 per dolar AS dengan potensi resistansi sekitar Rp 14.220. Ia menilai, ini karena data ekonomi AS yang akan dirilis memberi sinyal baru terkait kelanjutan rencana tapering off atau pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS, The Fed.

"Rupiah masih berpotensi melemah karena pelaku pasar mengantisipasi rilis data inflasi AS malam ini," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (14/9).

Survei bank sentral New York menunjukkan, pasar mengantisipasi inflasi tinggi hingga tahun depan. Inflasi AS 2022 diperkirakan meningkat ke rata-rata 5,2% dan 4% selama tiga tahun ke depan. Ini merupkan level tertinggi sejak perhitungan pada 2013.

Meski begitu, Ariston menilai bahwa pelemahan rupiah akan berkurang seiring membaiknya indeks saham Asia pagi ini. Kondisi ini menunjukkan minat pasar terhadap aset berisiko mulai membaik, sehingga menahan laju penguatan dolar AS.

Dari dalam negeri, keputusan pemerintah melonggarkan kebijakan terkait mobilitas di sejumlah wilayah memberikan ekspektasi positif terhadap perekonomian. "Banyaknya daerah yang sudah tidak lagi PPKM level 4 juga bisa membantu penguatan rupiah," kata Ariston.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...