Rupiah Diramal Melemah ke Rp 14.300/US$ Jelang Rapat Bank Sentral AS

Abdul Azis Said
3 November 2021, 09:41
rupiah, the fed, bank sentral as, amerika
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
Karyawan menunjukkan uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,16% ke level Rp 14.274 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini (3/11). Analis memperkirakan mata uang Garuda melanjutkan pelemahan jelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS, The Fed Kamis pada Kamis dini hari (4/11).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah sempat menguat ke level Rp 14.268 per dolar AS pada Pukul 09.15 WIB. Namun belum mencapai posisi penutupan kemarin (2/11) Rp 14.251.

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga melemah. Dolar Singapura turun 0,03%, dolar Taiwan 0,11%, ringgit Malaysia 0,11%, won Korea Selatan 0,53%, peso Filipina 0,35% dan bath Thailand 0,3%.

Sedangkan yen Jepang menguat 0,07%. Begitu juga rupee India 0,25% dan dolar Hong Kong 0,01%. Lalu, yuan Cina stagnan.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah kembali melemah hingga menyentuh Rp 14.300 per dolar AS, dengan potensi penguatan Rp 14.230. Sentimen penantian pasar terhadap hasil rapat The Fed masih akan menekan pergerakan rupiah hari ini.

"Pada awal pekan ini terlihat tekanan rupiah meningkat. Ini mengindikasikan pasar mengantisipasi hasil rapat the Fed yang mengarah ke tapering off atau pengurangan stimulus," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (3/11).

Risalah rapat FOMC September menunjukkan, The Fed berencana memulai tapering off alias pengetatan stimulus paling cepat pertengahan bulan ini atau Desember. Kemungkinan besar, keputusan diumumkan dalam pertemuan yang akan digelar Kamis dini hari (4/11).

The Fed rutin membeli aset pemerintah US$ 120 miliar, yang terdiri dari US$ 80 miliar surat utang dan US$ 40 miliar sekuritas beragun hipotek.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...