Rupiah Diramal Menguat Rp 14.300 per US$ meski Ada Varian Omicron

Abdul Azis Said
29 November 2021, 09:40
rupiah, dolar as, omicron, covid-19, virus corona
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,01% ke level Rp 14.360 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pagi ini (29/11). Namun, kurs Garuda diramal berbalik menguat setelah varian baru Covid-19 Omicron dinyatakan memiliki gejala ringan.

Dikutip dari Bloomberg, rupiah berbalik menguat ke level Rp 14.350 pada Pukul 09.15 WIB. Ini membaik dibandingkan posisi penutupan pekan lalu di Rp 14.358 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Dolar Singapura menguat 0,15%. Lalu dolar Taiwan 0,07%, peso Filipina 0,08%, dan yuan Cina 0,12%.

Sedangkan yen Jepang melemah 0,26%. Begitu juga won Korea Selatan 0,01%, rupee India 0,48%, ringgit Malaysia 0,02% dan bath Thailand 0,27%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah menguat ke kisaran Rp 14.300 pada hari ini. Namun, ada potensi pelemahan ke level Rp 14.370 per dolar AS.

Menurutnya, rupiah tetap menguat sekalipun ada kekhawatiran baru terhadap lonjakan kasus Covid-19 dari varian baru Omicron. "Rupiah berpotensi menguat seiring meredanya kekhawatiran pasar terhadap dampak Covid-19 varian baru Omicron ," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (29/11).

Meredanya kekhawatiran pasar terhadap lonjakan kasus varian Omicron terjadi setelah seorang dokter di Afrika Selatan Angelique Coetzee menyebut gejala Omicron 'tidak biasa tetapi ringan'. Coetzee merupakan orang pertama yang mengungkap keberadaan varian virus corona ini.

Dia pertama kali menemukan kasus Omicron pada pertengahan November. Satu keluarga terdeteksi positif Covid-19 dengan gejala kelelahan berupa nyeri otot dan tidak enak badan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...