Gejala Omicron Diklaim Ringan, Rupiah Dibuka Menguat Rp 14.310 per US$

Abdul Azis Said
30 November 2021, 09:39
rupiah, virus corona, omicron, covid-19
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,06% ke level Rp 14.310 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pagi ini (30/11). Kurs Garuda menguat setelah varian virus corona yang baru, Omicron diklaim tidak menimbulkan gejala berat.

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke arah Rp 14.305 pada Pukul 09.20 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin Rp 14.319 per dolar AS.

Sedangkan mayoritas mata uang Asia lainnya bergerak menguat. Dolar Hong Kong menguat 0,02%, dolar SIngapura 0,05%,  dolar Taiwan 0,12%, won Korea Selatan 0,53%, peso Filipina 0,1%, yuan Cina 0,2%, ringgit Malaysia 0,12% dan bath Thailand 0,28%.

Rupee India melemah 0,3% dan yen Jepang 0,11%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah berpotensi menguat hari ini ke kisaran Rp 14.280 per dolar AS. Namun, dengan potensi pelemehan di level Rp 14.350.

"Kekhawatiran WHO terhadap lonjakan kass akibat Omicron menyebabkan rupiah melemah akhir pekan lalu. Tapi awal pekan ini, kekhwatiran mereda karena varian baru ini hanya menyebabkan gejala ringan," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (30/11).

Seorang dokter di Afrika Selatan Angelique Coetzee menyebutkan bahwa gejala Omicron 'tidak biasa tetapi ringan'. Coetzee merupakan orang pertama yang mengungkap keberadaan varian virus corona ini.

Ia pertama kali menemukan kasus Omicron pada pertengahan November. Satu keluarga terdeteksi positif Covid-19 dengan gejala kelelahan berupa nyeri otot dan tidak enak badan.

Dia juga memiliki lebih dari dua puluh pasien yang diidentifikasi terjangkit varian baru ini. Akan tetapi, tak satupun yang menunjukkan gejala kehilangan indra penciuman dan perasa.

Namun, Coetzee menyampaikan, gejala yang ditimbulkan Omicron mungkin akan lebih berat ketika menjangkit warga lanjut usia (lansia), apalagi yang belum memperoleh vaksinasi. Potensinya bakal semakin besar bagi lansia yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes dan jantung.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...