Sinyal Geliat Ekonomi: Tabungan Turun, Konsumsi Rumah Tangga Naik

Abdul Azis Said
10 Januari 2022, 18:06
konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi, bi
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Suasana deretan gedung bertingkat dan rumah permukiman warga di kawasan Jakarta, Selasa (21/12/2021).

Bank Indonesia (BI) mencatat, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang dikeluarkan untuk konsumsi rumah tangga terus meningkat pada Desember 2021 atau saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sedangkan tabungan menurun.

Porsi pendapatan rumah tangga untuk konsumsi alias average propensity to consume ratio pada Desember naik tipis dari 76,1% pada November menjadi 76,2% di Desember 2021. Kenaikan ini terjadi sejak Agustus, terutama setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperlonggar.

Data menunjukkan, pendapatan rumah tangga lebih banyak digunakan untuk konsumsi ketimbang tabungan dan pembayaran cicilan. Padahal, porsi konsumsi sempat anjlok ke 74,6% pada Juli 2021 atau bulan pertama penerapan PPKM.

"Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan meningkat pada mayoritas kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1 juta – Rp 4 juta per bulan," tulis laporan terbaru BI, Senin (10/1).

Porsi konsumsi kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta – Rp 4 juta naik dari 75,2% menjadi 77%. Sedangkan kategori pengeluaran Rp 1 juta – Rp 2 juta turun dari 76,8% menjadi 76,1%.

Selain itu, penggunaan pendapatan rumah tangga untuk membayar cicilan pinjaman naik menjadi 9,7% dibandingkan bulan sebelumnya 9,3%. Namun ini masih lebih rendah jika dibandingkan Desember 2020 yang rasionya sempat menyentuh 10,2%.

Kenaikan proporsi untuk cicilan pinjaman, terutama kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta – Rp 5 juta, naik dari 10,4% menjadi 12,2%. Sedangkan masyarakat pengeluaran di atas Rp 5 juta turun paling dalam, yakni dari 14,3% menjadi 12,5%.

Dengan meningkatnya porsi konsumsi dan pembayaran cicilan, maka proporsi pendapatan rumah tangga untuk menabung terus menyusut.

Proporsi pendapatan yang disimpan alias saving to income ratio turun dari 14,6% pada November menjadi 14,1% di Desember 2021.

"Porsi tabungan terhadap pendapatan menurun di mayoritas kategori pengeluaran, terutama responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1 juta – Rp 5 juta per bulan," tulis laporan BI.

Meski begitu, untuk rumah tangga dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta, rasio tabungan naik dari 16,1% menjadi 17,1%. Begitu pun kelompok Rp 1 juta – Rp 2 juta, dari 15,4% menjadi 15.6%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...