Relaksasi Aturan Pakai Masker Dinilai Tak Signifikan Dongkrak Ekonomi

Abdul Azis Said
17 Mei 2022, 19:33
covid-19, masker, pandemi corona, corona, jokowi
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/rwa.
Anggota Satlantas Polres Karawang membantu memakaikan masker kepada warga pengguna jalan saat Operasi Keselamatan Lodaya 2022 di Karawang, Jawa Barat, Selasa (1/3/2022).

Pemerintah melonggarkan kebijakan pemakaian masker di luar ruangan, karena pandemi Covid-19 dinilai terkendali. Namun, ekonom memprediksi hal ini tak signifikan mendongkrak aktivitas ekonomi pada kuartal II.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan kebijakan baru tersebut tentu berdampak positif terhadap mobilitas masyarakat. Sebab, pada dasarnya mobilitas warga sudah meningkat, bahkan melebihi sebelum pandemi corona.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, mobilitas masyarakat di gerai kebutuhan sehari-hari dan taman tumbuh lebih dari 10% atau di atas kondisi sebelum pandemi. Begitu juga kunjungan ke toko retail dan tempat rekreasi.

Hanya mobilitas di tempat kerja dan transit yang belum seramai kondisi normal.

"Sebelum ada pelonggaran ini, sampai awal Mei, kita sudah melihat mobilitas masyarakat meningkat secara keseluruhan, tentu kondisi. Tentu kondisinya akan positif ke perekonomian kuartal II," ujar Josua kepada Katadata.co.id, Selasa (17/5).

Oleh karena itu, ia belum mengubah perkiraan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II tumbuh di rentang 4,5% - 5%. Kinerja ekonomi periode ini bukan hanya dipengaruhi oleh tingginya mobilitas, tetapi juga high based effect dari pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 yang sudah cukup tinggi yakni lebih dari 7%.

Ia menilai, efek pelonggaran kebijakan masker akan lebih terasa apabila pemerintah mulai transisi menuju endemi dengan memperbolehkan bekerja di kantor atau work from office (WFO) dan proses pembelajaran beroperasi 100%. Dengan semakin longgarnya mobilitas, maka konsumsi diharap terus menguat.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...