Bursa Saham Wall Street Stabil meski Inflasi Amerika Naik
Indeks bursa Amerika Serikat Wall Street stabil, meski data inflasi Desember secara tahunan atau year on year (yoy) naik.
Indeks Nasdaq stagnan di 14.970,19, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,04% menjadi 37.711,02. Indeks S&P 500 turun tipis 0,07% ke level 4.780,24, tetapi sempat menyentuh rekor 4.796,56 pada awal sesi.
Inflasi Amerika Desember naik 0,3% atau sedikit di atas perkiraan analis 0,2%. Inflasi keseluruhan tahun 3,4%, juga melebihi proyeksi analis 3,2%.
Data tersebut menunjukkan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika mungkin akan lebih lambat.
Menurut Kepala Investasi di Global X Jon Maier, kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) itu menjadi pengingat penting tentang sifat pemulihan ekonomi yang sulit diprediksi dan ketidakpastian data makroekonomi.
"Investor mungkin perlu bersiap untuk potensi volatilitas karena The Fed dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan sikap kebijakan moneter yang ketat sebagai tanggapan terhadap tekanan inflasi ini,” kata Maier dikutip CNBC Internasional, Jumat (12/1).
Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun misalnya, naik level tertinggi 4,068% sebelum pengumuman. Lalu turun menjadi sekitar 3,98%.
Pergerakan perdagangan saham pada Kamis sebagian dipengaruhi oleh ekspektasi jadwal penurunan suku bunga acuan oleh The Fed. Lalu investor akan memantau data laporan keuangan kuartal IV para emiten, yang dapat menambah kekhawatiran.
“Pada 31 Desember, pendapatan diperkirakan naik 2,1% pada kuartal terakhir dan sekarang diperkirakan naik 1,7%,” kata Kepala Strategi Investasi di CFRA Sam Stovall.
Menurut Ahli Strategi Makro Global dari Carson Group Sonu Varghese, hasil pendapatan emiten bank-bank besar yang diumumkan pada Jumat (12/1) seharusnya mencerminkan kekuatan konsumen secara umum. Hal ini seharusnya memberikan gambaran yang lebih cerah untuk ekonomi AS dan pertumbuhan PDB nominal.
Selain itu, Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin melesat pada perdagangan pertama. Ini terjadi ketika harga kripto naik, Bitcoin misalnya melesat ke level US$ 49.000 lalu turun menjadi di atas US$ 46.000.