Pemerintah Bergerak Cepat Tangani Lonjakan Covid-19 Paska Idul Fitri

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
13 Juni 2021, 08:00
Warga mengikuti rapid test antigen gratis di Alun-alun simpang tujuh, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (29/5/2021). Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 6.594 pada Sabtu (6/5). (Antara Foto/Yusuf Nugroho)
KC PEN
Warga mengikuti rapid test antigen gratis di Alun-alun simpang tujuh, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (29/5/2021). Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 6.594 pada Sabtu (6/5). (Antara Foto/Yusuf Nugroho)

Jakarta-Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Buwono menyatakan bahwa pemerintah bergerak cepat dalam menangani lonjakan penularan Covid-19 di berbagai daerah yang menjadi tujuan mudik pada liburan Idul Fitri yang lalu, yang juga sudah diperkirakan sebelumnya.

Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah lonjakan yang terjadi di dua kabupaten, Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur, yang telah mengakibatkan ruang isolasi dan perawatan intensif di kedua rumah sakit tersebut penuh.

“Untuk daerah-daerah dengan kondisi lonjakan tinggi, kita memberikan fasilitas Kesehatan seperti bantuan tempat tidur dan peralatan medis, termasuk mendukung persediaan obat-obatan dan menambah alokasi tenaga Kesehatan,”ujar Dante dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh KPCPEN pada Kamis.(10/6)

Dante melanjutkan bahwa Kementerian Kesehatan juga melakukan mitigasi dan evaluasi dalam rangka membantu pelayanan kesehatan terutama bagi daerah tinggi penularan. Tak lupa, ia melanjutkan, kementeriannya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah hingga lingkup terkecil, level RT/RW, guna memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada daerah-daerah yang belum mengalami lonjakan penularan Covid-19.

“Kita akan perketat PPKM Mikro di seluruh 34 provinsi hingga kondisi waspada mampu kita lewati,” ujar Dante, yang juga merupakan ahli biomolekuler.

Bupati Kudus HM Hartopo, yang juga hadir dalam diskusi, mengakui bahwa kejadian di Kudus diluar prediksi jajarannya karena selama ini Kudus telah melaksanakan vaksinasi sebelum lebaran dan hanya menemukan 60 kasus Covid-19 dan semuanya tanpa gejala.

Ia menduga bahwa peningkatan yang terjadi karena adanya pergerakan pemudik ke Kudus saat musim liburan Idul Fitri lalu.

“Kami lalu menutup semua akses keluar-masuk Kadus. Apabila keperluan masyarakat tidak terlalu penting, maka warga yang ingin masuk Kudus diminta putar balik,” terangnya.

Saat ini, lanjutnya, laju penularan di Kudus mulai melandai.

“Kami masih membutuhkan tambahan alokasi tenaga kesehatan, fasilitas dan obat-obatan. Maka dari itu, kita mulai mengalokasikan anggaran untuk mengatasinya,” ujarnya.

Hartopo berjanji bahwa pihaknya, mulai minggu depan, bisa memaksimalkan pusat-pusat isolasi mandiri warga di Kudus.

Selain di Kudus, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur juga menjadi sorotan nasional karena jumlah keterisian rumah sakit terus bertambah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...