Dua Pertimbangan Pemerintah untuk Batasi Ekspor Konsentrat Tembaga

Dicky Christanto W.D
Oleh Dicky Christanto W.D - Tim Publikasi Katadata
9 Maret 2023, 18:46
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto (tengah) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kanan), Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kiri), dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas (kedua kiri) meninjau pembangu
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/aww.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto (tengah) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kanan), Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kiri), dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas (kedua kiri) meninjau pembangunan proyek Smelter Freeport di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/2/2023).Pembangunan proyek tersebut kini mencapai 51,7 persen dan ditargerkan selesai pada akhir 2023.

Pemerintah masih terus mengkaji rencana pelarangan ekspor konsentrat tembaga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Pada pertengahan bulan Februari lalu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Erlangga Hartarto menyatakan kebijakan pelarangan ekspor tembaga pada Juni 2023 masih belum final dan akan dikaji lebih jauh dampak penerapannya.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, ada dua hal yang harus diperhatikan pemerintah sebelum menetapkan kebijakan larangan ekspor tembaga mentah tersebut.

Yang pertama adalah soal kesiapan industri turunan untuk mewujudkan cita-cita hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

"Jadi sudah siap atau belum industri turunannya terkait hilirisasi. Jangan sampai kebijakan ini diputuskan, tetapi (turunan industrinya di level 1 dan 2) belum ada atau belum siap," ucap Tauhid.

Dia melanjutkan bahwa jika belum siap, akan terjadi goncangan, terjadi kekosongan. Nah, ini yang harus disiapkan.

Kedua adalah dari sisi investor. “Jangan sampai pemberhentian ekspor tembaga mentah itu bisa menimbukan kerugian untuk Indonesia. Kalau kita larang ekspornya, nanti negara lain yang mengambil posisi kita."

"Itu akan jadi tantangan buat kita sendiri. Jadi hitung-hitungannya harus benar terkait pemberhentian ekspor tembaga mentah itu," jelasnya.

Ketika sudah mempertimbangkan dua hal itu secara matang pada saat memberlakukan kebijakan pelarangan ekspor konsentrat tembaga, maka tujuan awal yang ditargetkan pemerintah akan tercapai dengan baik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...