Industri Syariah Perlu Perkuat Inovasi Teknologi untuk Perlebar Pasar

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
28 Mei 2021, 10:05
Maybank Syariah
Maybank

Jakarta- Para pakar dan pelaku ekonomi Syariah dalam sebuah diskusi  bersepakat bahwasanya potensi pasar masih terbuka sangat lebar bagi bertumbuhnya ekonomi Syariah, baik di Indonesia maupun di dunia. Salah satu pintu utama menuju pertumbuhan itu adalah dengan berkolaborasi dan terus memanfaatkan platform digital demi kemudahan pelanggan.

Acara diskusi tahunan yang dihela oleh Maybank Indonesia yang bertajuk “From Niche to Mainstream: Accelerating Shariah Economy and Finance in Digital Era” diadakan secara virtual dan mengundang berbagai pembicara dari berbagai latar belakang.

Dr. Afifi Al Akiti, salah satu pakar ekonomi Syariah bereputasi dunia dari Universitas Oxford, Inggris, yang menjadi pembicara kunci dalam diskusi tersebut, menyebutkan bahwa di level global, para pakar sudah tidak meragukan lagi bahwasanya ekonomi Syariah berhasil menjadi salah satu praktek ekonomi yang tahan uji di tengah gejolak pandemi.

Afifi, yang pernah menuntut ilmu di salah satu pesantren di Kediri, Jawa Timur, selama sembilan tahun, merujuk pada total aset finansial Syariah di seluruh dunia, yang meski mengalami sedikit penurunan di kala pandemi, tapi tetap mampu bertengger di angka US$ 2,8 triliun. Angka tersebut diharapkan dapat bertambah menjadi US$3,7 triliun pada 2024 mendatang.

Maybank Syariah
Maybank Syariah (Maybank)

Ia juga mengajak para pelaku industri keuangan Syariah untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama usaha bisnis kecil dan menengah, yang kerap menjadi tulang punggung ekonomi suatu negara, sebagai suatu langkah ekspansi yang berarti untuk semakin memperluas ceruk pasar.

Ia menambahkan bahwasanya ruang untuk ekspansi masih sangat terbuka lebar karena menurutnya, pada 2017 saja, penetrasi perbankan Syariah secara global masih bertengger di angka 40 persen.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria membenarkan bahwa masa depan industri perbankan Syariah masih sangat menjanjikan.

Hingga Januari 2021, total aset finansial Syariah di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, berjumlah Rp1.753 triliun atau 9,62 persen dari total aset industri finansial secara keseluruhan.

Indonesia juga tercatat sebagai negara terbesar keempat pada Indikator Global Ekonomi Islami  (Global Islamic Economy Indikator) dengan skor 91,2 persen untuk periode 2020-2021.

Taswin meneruskan bahwa perubahan pola perilaku masyarakat yang terjadi akibat serangan pandemi Covid-19, misalnya, justru makin mempercepat adopsi kemajuan penggunaan teknologi digital dalam menggunakan transaksi perbankan digital.

“Perubahan ini juga terjadi pada penggunaan digital banking di Maybank,” ujarnya.

Kepala Divisi Strategi,Transformasi dan Digital Maybank Indonesia Michel Hamilton menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan transformasi digital pada berbagai layanan ekonomi Syariah yang dimiliki.  

Lebih lanjut, ia meneruskan bahwa saat ini banyak layanan digital yang bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan seperti, antara lain, memberi zakat dan menabung untuk haji dan umroh.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...