Donasi dan Zakat Online jadi Tren di Kalangan Kelas Menengah Muslim

Desy Setyowati
7 Mei 2018, 20:13
Muliaman Jokowi
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mendampingi Presiden Joko Widodo saat meluncurkan pembayaran zakat melalui agen Laku Pandai di Istana Negara, Jakarta, 14 Juni 2017.

Sudah bukan rahasia lagi jika masyarakat kelas menengah, terutama di perkotaan semakin terbiasa bertransaksi online. Bukan hanya berbelanja, kini berdonasi ataupun zakat pun banyak dilakukan secara non-tunai.

Beberapa e-commerce dan perusahaan aplikasi pembayaran pun mengakomodir fenomena itu dengan menyediakan fitur khusus donasi. Aplikasi mobile financial services dari Telkomsel, TCash, misalnya, menghadirkan fitur donasi digital sejak 2017.  "Ratusan ribu masyarakat sudah menggunakan fitur ini," ujar CEO TCash Danu Wicaksana dalam siaran pers yang diterima Katadata, Senin (7/5).

TCash menggandeng Rumah Zakat untuk mengimplementasikan layanan tersebut. CEO Rumah Zakat Nur Efendi menyebutkan, 70% donasi di instansinya dilakukan secara online. Untuk itu, "kami secara konsisten melanjutkan kerjasama dengan TCash melalui fitur donasi digitalnya," kata dia.

(Baca juga: Deretan E-Commerce Siapkan Promo Ramadan dengan Diskon hingga 90%)

Ada dua metode yang diterapkan TCash untuk donasi. Pertama, melalui kode akses *800# yang bisa dilakukan dengan ponsel. Pengguna bisa memilih program donasi mulai dari zakat, infaq, qurban, beasiswa, siaga bencana, hingga program insidental kemanusiaan.

Kedua, melalui kode respon cepat atau Quick Response Code (QR Code). Kode tersebut tertera di kotak amal di lebih dari 100 masjid di  Bandung, Jakarta, dan Purwokerto. Melalui aplikasi TCash, pengguna bisa berdonasi hanya dengan memindai kode QR tersebut. 

Selain TCash, beberapa marketplace juga mengambil langkah serupa. Shopee, misalnya, menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dompet Dhuafa menyediakan layanan donasi dan zakat. "Kami buat kanal khusus untuk program ini," ujar Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar.

Kepala Divisi Pengumpulan Ritel Baznas Fitriansyah Agus Setiawan menyebutkan, 5% dari perolehan zakat di lembaganya disalurkan melalui e-commerce pada 2016 lalu. Porsinya kemudian meningkat menjadi 10% di 2017.

Tahun lalu saja, Baznas sudah menggandeng enam e-commerce untuk mempermudah masyarakat menyalurkan zakat dan donasi. Keenam marketplace tersebut adalah Tokopedia.com, Blibli.com, Elevania.com, Kaskus.co.id, MatahariMall.com, dan Ebaba.co.id.

(Baca juga: Jumlah Nasabah Bank Wakaf Mikro Naik Drastis)

Secara umum, ia menyebutkan bahwa dana kelolaan zakat dan donasi meningkat rata-rata 30-40% setiap tahunnya. Sebanyak, 30% di antaranya diperoleh selama Ramadan.

Sementara itu, General Manager Resource Mobilization Dompet Dhuafa Urip Budiarto mencatat, Rp 10 miliar atau sekitar 3,7% dari total zakat Rp 270 miliar, disalurkan melalui e-commerce pada 2017. Porsi tersebut stagnan dibanding 2016. Menurut dia, hal itu wajar karena mayoritas orang yang mengeluarkan zakat (muzaki) atau yang berdonasi di lembaganya berusia 45 tahun ke atas.

Tahun ini, ia memproyeksikan porsi penyaluran dari marketplace akan meningkat menjadi 8%. Langkah yang akan dilakukan, adalah dengan menggaet e-commerce, memperbaiki infrastruktur, dan mengedukasi masyarakat. "Yang berdonasi melalui digital itu usia 30 tahun ke bawah," kata dia.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...