Penjualan Mobil Bekas Secara Online Naik hingga 600% meski Ada Corona

Fahmi Ahmad Burhan
26 November 2020, 16:25
Penjualan Mobil Bekas Secara Online Naik hingga 600% meski Ada Corona
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Ilustrasi, pedagang melakukan perawatan pada mobil bekas yang dijualnya di bursa mobil bekas Mal Blok M, Jakarta, Jumat (6/11/2020).

Penjualan mobil di Indonesia turun 47,8% secara tahunan (year on year/yoy) per Oktober imbas pandemi corona. Meski begitu, permintaan mobil bekas di platform online justru meningkat hingga 600%.

Carsome misalnya, mencatatkan peningkatan penjualan 300% sejak awal tahun (year to date/ytd) per kuartal III. “Ini menjadi titik balik,” kata General Manager Carsome Indonesia Delly Nugraha dalam acara virtual editor luncheon, Kamis (26/11).

Ia bercerita, pemintaan mobil bekas anjlok pada awal pandemi Covid-19. Ini karena daya beli masyarakat menurun.

Namun, permintaan mulai pulih sejak lima bulan terakhir. "Kondisi kembali ke tingkat sebelum ada virus corona. Bahkan, pertumbuhannya lebih tinggi," kata Delly.

Ia menduga, daya beli masyarakat mulai pulih. “Ekonomi membaik. Rencana membeli mobil yang tadinya tertunda, mulai dilakukan,” ujarnya.

Selain itu, perusahaan berinovasi dengan menerapkan protokol kesehatan pada layanan. Salah satunya, pengecekan mobil di rumah calon penjual. “Kami jemput bola,” katanya.

Penjualan juga didukung oleh pengembangan teknologi dalam menunjang transparansi. Ini bertujuan meningkatkan kepercayaan calon pembeli atas kualitas mobil. Setidaknya ada 175 kriteria pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Carsome.

“Konsumen yang menggunakan platform juali-beli mobil bekas mendapatkan opsi produk yang lebih banyak. Kami berharap, industri ini lebih besar lagi,” kata Delly.

Carsome pun akan menyasar segmen pembeli mobil bekas ritel pada tahun depan. Saat ini, perusahaan baru melayani pembeli dari dealer.

Perusahaan rata-rata menjual lebih dari 40 ribu per tahun, total US$ 600 juta lebih. Sedangkan jumlah penjual 100 ribu.

Selain Carsome, platform jual-beli mobil Carro mencatatkan lonjakan permintaan mobil bekas bersertifikasi hingga 600%. Secara umum, lini bisnis penjualan online pun tumbuh 100% per bulan.

Co-founder Carro Aditya Lesmana mengatakan, tiga dari 10 mobil terjual secara online atau tanpa kontak (contactless). “Masyarakat mulai mencari alternatif yang lebih baik dari transportasi umum dan sepeda motor, tetapi tetap mencari nilai tambah yang ekonomis,” kata dia dikutip dari siaran pers, September lalu (21/9).

Menyadari potensi tersebut, Tokopedia pun menggandeng perusahaan otomotif besar seperti BMW Group Indonesia hingga Carro. Unicorn ini juga menggaet Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendorong pengusaha otomotif lokal berjualan secara online.

Pada Juli lalu, AVP of Business Tokopedia David Kartono mengatakan bahwa penjualan produk otomotif meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. "Kami meluncurkan beberapa brand otomotif dan antusiasnya luar biasa. Bisa dilihat dari impresi, diskusi, chat di platform, dan transaksi yang naik," kata dia, Juli lalu (1/7).

Peningkatan penjualan bukan hanya kendaraan, tetapi juga perlengkapan. "Saya rasa ini akan menjadi tren baru. Aapalagi dengan adanya kebiasaan baru (new normal)," ujar dia.

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), 43.362 mobil terjual per September. Angka penjualan dari dealer ke konsumen ini meningkat 13,1% dibanding bulan sebelumnya, namun turun 47,8% yoy.

Di sisi lain, hasil survei Inventure Indonesia bersama Alvara Research Center mencatat, 55,7% konsumen lebih memilih untuk membeli mobil bekas setelah pandemi virus corona. Ini karena 82,9% responden menilai, mobil pribadi lebih aman digunakan selama masa pagebluk.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...