Shopee dan Tokopedia Ungkap Daftar Produk yang Laris saat Ramadan
E-commerce seperti Shopee dan Tokopedia mencatatkan peningkatan transaksi saat pandemi corona, termasuk ramadan. Kedua startup ini pun mengungkapkan daftar produk yang paling diminati selama bulan puasa.
Head of Fashion and Lifestyle Shopee Indonesia Adi Rahardja menyampaikan, perusahaan menggelar kampanye Big Ramadan Sale selama 7 April hingga 5 Mei. Selama periode ini, penjualan suvenir meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan hari biasa.
Selain itu, pakaian muslim dan untuk anak melonjak selama ramadan. “Pengguna kami juga memanfaatkan kampanye ini. Pasmina plisket, gamis anak, dan baju koko yang paling banyak dicari,” kata Adi saat media gathering virtual bertajuk ‘Raih Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale 2021’, Jumat (7/5).
Ia juga mengatakan, akumulasi penggunaan gim Goyang Shopee selama periode kampanye sekitar 600 ribu jam. Lalu, transaksi menggunakan ShopeePay meningkat hampir 90%.
E-commerce bernuansa oranye itu juga mencatatkan Rp 1,13 miliar zakat dan donasi yang terkumpul selama Big Ramadan Sale. Selain itu, 130 juta produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terjual.
Sedangkan Tokopedia mencatatkan peningkatan transaksi untuk tiga kategori produk yakni jilbab, perlengkapan ibadah, dan parsel makanan. Penjualan kerudung dan perlengkapan ibadah meningkat sekitar dua kali lipat.
Lalu, penjualan parsel makanan naik hampir lima kali lipat. “Berkirim parsel menjadi tren, karena tidak bisa mudik,” kata External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya dalam virtual ‘ngabuburit Tokopedia’ bertema 'Tren Belanja Online dan Inspirasi Makanan Sehat Jelang Lebaran', Jumat (7/5).
Sebelumnya, lini usaha Akulaku di bidang marketplace, Akulaku Silvrr mencatat bahwa busana menjadi produk yang paling banyak dicari oleh konsumen jelang lebaran. “Lebih spesifik lagi fashion muslim. Kemudian aksesori seperti jam tangan atau anting,” kata Head of Business Akulaku Silvrr Yudhistira Luntungan saat diskusi virtual bertajuk ‘Mengoptimalkan Peluang UMKM di Era Kebiasaan Baru’, dua pekan lalu (30/4).
Di tengah pandemi corona, produk berupa hampers atau kado juga diminati. Ini karena mobilitas masyarakat masih dibatasi.
Kondisi tersebut juga membuat daya beli konsumen meningkat, karena uang yang tidak digunakan untuk pulang kampung dapat dipakai berbelanja. “Kami bisa bilang, tren belanja sekarang lebih tinggi,” ujarnya.
Untuk memaksimalkan transaksi, Akulaku pun menggelar promosi. Namun, Yudhistira tidak memerinci penawaran yang akan diberikan.