Transaksi E-Commerce saat Harbolnas 2021 Melonjak jadi Rp 18,1 Triliun
Riset Nielsen Indonesia menunjukkan, transaksi saat hari belanja online nasional atau Harbolnas 2021 mencapai Rp 18,1 triliun. Nilainya melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 11,6 triliun.
Laporan tersebut berdasarkan survei terhadap 1.021 responden di 52 kota pada 14 Desember. Hasilnya, terjadi peningkatan transaksi belanja online saat Harbolnas 2021 56% secara tahunan (year on year/yoy).
Kontribusi produk lokal terhadap transaksi saat Harbolnas juga meningkat menjadi 47%.
Director of Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan, peningkatan transaksi Harbolnas tahun ini disebabkan sejumlah faktor, salah satunya banyaknya pengguna internet di Indonesia. "Pengguna internet Indonesia mengalami kenaikan luar biasa," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (29/12).
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) mencatat bahwa jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 196,7 juta per kuartal II 2020. Persentasenya mencapai 73,7% terhadap total populasi 266,9 juta.
Harbolnas tahun ini juga masih dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi ini membuat masyarakat terbiasa berbelanja kebutuhan sehari-hari menggunakan e-commerce.
"Pandemi membuat perilaku konsumen berubah. E-commerce jadi salah satu opsi dan saluran ketika berbelanja," ujarnya.
Riset itu juga menunjukkan promo gratis ongkos kirim (ongkir) masih menjadi magnet konsumen berbelanja online saat Harbolnas 2021. Sebanyak 80% responden berbelanja saat 12.12 karena ada bebas ongkir.
Alasan lainnya yakni diskon (73%), uang kembali atau cashback (33%), dan voucer (28%).
Metode pembayaran melalui dompet digital atau e-wallet masih menjadi favorit yakni 65%. Sedangkan bayar di tempat atau Cash on Delivery (COD) 29%, virtual account 25%, bank mobile wallet 21%, mobile banking 19%, dan internet banking 14%.
Riset juga mencatat, bahwa transaksi kategori produk kosmetik, kuliner, produk digital seperti pulsa dan tagihan (bill and payment), kebutuhan sehari-hari, perawatan tubuh atau personal care meningkat selama Harbolnas 2021.
Sedangkan produk seperti busana, gawai, dan produk elektronik mengalami penurunan.
"Penjualan produk kosmetik meningkat 3% dan kebutuhan pokok 4%," kata Rusdy. Peningkatan transaksi pada produk kategori tersebut terdorong oleh perilaku konsumen yang mulai matang dalam menggunakan e-commerce.
Executive Director Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Arshi Adini menambahkan, penjual semakin memahami literasi digital, seperti saat memberikan promo. "Mereka cepat beradaptasi. Jadi, kesiapan pelaku usaha selangkah lebih maju," ujarnya.