UMKM Digital Dinilai Raup Untung dari Gelaran G20 di Bali, Kenapa?
Indonesia telah menggelar serangkaian acara terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sejak akhir tahun lalu. Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) optimistis, pegelaran ini bakal menguntungkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar gelaran G20 menjadi momentum seluruh sektor menunjukkan peran. Selain itu, mengambil manfaat dari event internasional ini.
Kominfo pun menggandeng IdEA untuk menyebarluaskan isu yang akan dibahas dalam setiap pertemuan di G20. Ia melihat bahwa geliat industri e-commerce melonjak, terutama saat pandemi Covid-19.
Perusahaan e-commerce juga dinilai memiliki berbagai keunggulan dalam hal teknologi dan ide kreatif. “Kami ingin ada kontribusi e-commerce disini. Kami ingin ada yang konkret dari segi showcase (sebagai penunjang informasi presidensi G20),” ujar Usman dalam keterangan resmi, Selasa (11/1).
Wakil Ketua Umum IdEA Budi Primawan menilai, gelaran G20 akan membawa dampak positif kepada pasar digital dalam negeri, yang kini banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Setidaknya ada sekitar 15 juta pelaku UMKM yang merambah e-commerce saat ini.
Dengan adanya gelaran G20, pelaku UMKM dinilai memiliki peluang besar dalam memasarkan sekaligus menunjukkan kualitas produk ke pasar luar negeri. "Membuka peluang yang lebih besar, sehingga mereka dapat lebih sejahtera ketika memanfaatkan pasar digital," kata Budi.
IdEA pun menggelar pelatihan kepada pelaku UMKM agar dapat memaksimalkan gelaran G20 untuk mendongkrak penjualan dan memperluas pasar. "Bukan mengajak trainer, tetapi seller yang sukses di pasar digital," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan bahwa kearifan lokal Indonesia akan menjadi nilai lebih pada setiap agenda G20. Acara ini bertujuan memberi pemahaman yang lebih lengkap kepada anggota G20 mengenai agenda prioritas Presidensi G20.
"Side Events G20 juga harus menjadi showcase citra positif kemajuan dan budaya Indonesia. Showcase filosofi nilai budaya luhur ditampilkan secara berkala dalam sejumlah side events tersendiri," ujar Lutfi yang juga menjabat ketua penanggung jawab penyelenggaraan Side Events G20 2022 dalam keterangan resmi, akhir tahun lalu (7/1).
Dia menambahkan, penyelenggaran side events diharapkan dapat memberikan dampak bagi perekonomian, baik di daerah penyelenggaran maupun Indonesia secara umum.
Tercatat ada 121 side events yang akan berlangsung di 20 kota di Indonesia sejak Desember 2021 sampai Oktober 2022. Sebanyak tujuh di antaranya bakal terlaksana dalam rangkaian kegiatan KTT G20 di Bali pada Oktober 2022.
Bentuk kegiatan side events tahun ini berupa seminar, forum kerja sama ekonomi, gelar budaya, promosi dagang, pameran, kick-off meeting hingga tinjauan lapangan.
Setidaknya 15 kementerian dan tujuh lembaga menjadi pengampu kegiatan-kegiatan side events selama rangkaian G20 digelar di Indonesia.