Kirim Barang Hitungan Menit, E-Commerce Kilat Jadi Incaran Investor
Startup e-commerce dengan pengiriman kilat atau dikenal dengan istilah quick commerce menjadi incaran investor tahun ini. Setidaknya ada enam perusahaan rintisan yang menyediakan layanan ini.
Dikutip dari Statista, quick commerce merupakan istilah yang menggambarkan bentuk e-commerce dengan pengiriman pesanan dalam jumlah kecil namun cepat.
Produk di platform quick commerce biasanya harus cepat diantar, seperti bahan makanan segar atau produk-produk rumah tangga.
Di Indonesia, setidaknya ada enam startup quick commerce atau menyediakan fitur sejenis. Kelimanya yakni Astro, Tokopedia lewat Tokopedia Now, Bananas, Sayurbox, Segari, dan Tanihub.
Di Bananas, pelanggan dapat berbelanja barang kebutuhan sehari-hari, membayar, dan menunggu pesanan hanya sekitar 10 menit. Startup ini mengandalkan hub mikro berbasis teknologi bernama dark stores dalam menjalankan bisnisnya.
Dark stores ditempatkan di dekat area pemukiman supaya bisa mengantarkan bahan makanan secara instan.
"Kami menyadari kebutuhan pelanggan akan barang kebutuhan sehari-hari, kecepatan, dan kenyamanan terbaik selama masa krisis pandemi Covid-19," kata Founder sekaligus CEO Bananas Mario Gaw dalam siaran pers, Selasa (8/2).
Startup lainnya, Astro menawarkan layanan perdagangan online dengan menjual lebih dari 1.000 pilihan produk kebutuhan sehari-hari, seperti camilan, sayuran, buah hingga obat. Pengiriman barang ditarget 15 menit.
Tokopedia juga meluncurkan layanan belanja online untuk produk kebutuhan pokok dengan waktu pengiriman maksimal dua jam yakni Tokopedia NOW!.
Kemudian TaniHub yang mengembangkan layanan Tani Instan. Namun, pengirimannya masih membutuhkan waktu maksimal sehari.
Sayurbox juga mempunyai fitur baru bernama Sayurkilat. Fitur pengiriman instan ini menawarkan layanan pengiriman produk segar di perkotaan paling cepat dalam waktu dua jam setelah melakukan pemesanan.
Segari juga mempunyai fitur Segari Instan yang menawarkan layanan pengiriman cepat dua jam sampai. Layanan itu tersedia di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Depok.
Kurang dari dua bulan awal tahun ini, setidaknya ada dua startup quick commerce yang meraih pendanaan, yakni Astro dan Bananas. Bananas mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) US$ 1,5 juta atau Rp 21,5 miliar.
Investasi itu dipimpin oleh East Ventures. Investor lain yang berpartisipasi yaitu SMDV, ARISE, MDI Ventures dan beberapa penanam modal individu alias angel investor.
Bulan lalu, Astro mendapat pendanaan US$ 4,5 juta dari beberapa investor seperti Global Founders Capital, AC Ventures, Lightspeed Venture Partners, dan Goodwater Capital.
VP of Investment East Ventures Devina Halim memperkirakan, bisnis quick commerce akan bertumbuh dan memiliki peluang besar di pasar. “Utamanya, mengingat besarnya pasar bahan makanan yang belum tergarap di Indonesia," kata Devina dalam siaran pers, Rabu (8/2).
Sebelumnya, Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan mengatakan, sektor e-commerce memang menawarkan variasi layanan. Alhasil, akan ada banyak inovasi baru untuk mengisi ceruk kebutuhan pasar.
"Layanan instan seperti quick commerce menjadi salah satu inovasi layanan e-commerce. Dia meraup pasar kebutuhan pokok dengan banyak mengirimkan produk segar," kata Edward kepada Katadata.co.id.