Kiprah Willix Halim, CEO Baru Bukalapak
PT Bukalapak.com Tbk resmi menunjuk Willix Halim sebagai direktur utama atau CEO Bukalapak. Willix menjadi salah satu orang yang mengantarkan Bukalapak menyandang status unicorn dan mencatatkan penawaran saham perdana ke publik (IPO).
Penunjukan Willix sebagai CEO dilakukan setelah jajaran direksi, komisaris dan pemegang saham perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
“Kami optimistis Willix Halim akan dapat meneruskan kepemimpinan Rachmat Kaimuddin di Bukalapak,” kata Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Bukalapak Bambang Brodjonegoro dalam keterangan pers, Rabu (16/2).
Bambang mengatakan, dengan susunan jajaran direksi terbaru ini, perusahaan akan memanfaatkan momentum positif dalam performa bisnis. Ini agar dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan mencapai profitabilitas.
“Willix akan terus mengembangkan perseroan menjadi perusahaan publik yang kokoh secara finansial, berkembang secara berkelanjutan, serta membawa dampak signifikan bagi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Willix berharap penunjukannya sebagai CEO semakin memperkuat posisi Bukalapak dalam menyediakan berbagai layanan vertikal kepada pengguna. "Dengan dukungan dari berbagai pihak, saya yakin transformasi ini akan terus berjalan dengan baik dan mencapai tujuan utama kami, yaitu menciptakan a fair economy for all," ujarnya.
Ia ditunjuk sebagai CEO menggantikan Rachmat Kaimuddin yang mengundurkan diri tahun lalu. Rachmat kini menjabat sebagai penasihat khusus Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Willix berpengalaman di dunia startup. Dia meraih gelar sarjana Computer Science dan Mechatronics dengan First Class Honors sebagai Valedictorian pada 2009 dari University of Melbourne.
Pada 2011, ia bekerja sebagai Senior Vice President Growth di startup asal Australia, Freelancer.com. Perusahaan rintisan ini menyatukan para pencari kerja di berbagai belahan dunia.
Dikutip dari Crunchbase, Willix bertanggung jawab mengelola tim yang mengawasi pengembangan inti perusahaan dalam komponen, analisis data, strategi pemasaran online hingga sistem pencegahan penipuan.
Tim Willix di Freelancer.com sangat teknis dan multi-disiplin. Timnya terdiri dari ilmuwan data, engineer, matematikawan, ahli statistik hingga fisikawan.
Saat bekerja di startup Australia itu, ia sempat menjadi kandidat the best growth hacker alias peretas baik. Peretas ini bekerja mengembangkan keamanan siber perusahaan.
Pada 2016, Willix pulang ke Indonesia dan bergabung dengan Bukalapak sebagai Chief Operating Officer. Saat itu, Bukalapak masih dipimpin Achmad Zaky.
Willix berkontribusi dalam mengembangkan layanan online to offline (O2O) Mitra Bukalapak. Ia sukses mengantarkan layanan yang menyasar warung di Indonesia itu menjadi pemimpin pasar.
Berdasarkan survei Nielsen terhadap 3.000 warung di 14 kota pada Juni 2021, total pangsa pasar Bukalapak mencapai 42%.
Mitra Bukalapak juga menjadi lini bisnis yang paling mendongkrak pendapatan. Lini bisnis Mitra Bukalapak mencatatkan pendapatan Rp 496,71 miliar pada September 2021, meningkat 323% dibandingkan dengan Rp 117,47 miliar pada September 2020.
Di Bukalapak, Willix gencar memperluas variasi produk dan layanan digital. Selama pandemi Covid-19, e-commerce ini menyediakan beragam produk baru, seperti agregator logistik, pencarian hunian, konsultasi hukum, teknologi finansial (fintech) hingga Agen Penjual Reksa Dana (APERD).
Hingga kemudian, Bukalapak berstatus unicorn dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2021.
Selain itu, Willix merupakan pembicara reguler skala internasional. Baru-baru ini, Willix berbicara atau tampil di AdTech Marketing hingga SparxUp.