Dolar Menguat, Harga Smartphone dan Barang Elektronik Malah Turun

Lenny Septiani
26 Juli 2022, 07:10
Warga berjalan di samping papan iklan penjualan ponsel di Jakarta, Jumat (26/2/2021). Perusahaan riset pasar Gartner memperkirakan pertumbuhan 11,4 persen tahun ke tahun di pasar ponsel pintar global dengan 1,5 miliar ponsel diprediksi terjual pada 2021.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa
Warga berjalan di samping papan iklan penjualan ponsel di Jakarta, Jumat (26/2/2021). Perusahaan riset pasar Gartner memperkirakan pertumbuhan 11,4 persen tahun ke tahun di pasar ponsel pintar global dengan 1,5 miliar ponsel diprediksi terjual pada 2021.

Harga smartphone dan barang elektronik lainnya turun di tengah peguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Pada Senin (25/7), nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS telah mencapai Rp 14.990.

Executive Vice President Trade Partnership, Wisnu Iskandar, mengatakan biasnaya harga barang elektronik naik saat Dolar AS menguat terhadap Rupiah. Namun saat ini,  harga smartphone dan barang elektronik lainnya maha turun dibandingkan tahun lalu.

Menurut Wisnu, penurunan harga tersebut disebabkan karena faktor permintaan barang yang tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, terjadi slowing down atau penurunan pada bisnis eletronik dan smartphone.

“Karena demand-nya tidak terlalu tinggi, slowing down bisnisnya,” kata Wisnu dalam acara Blibli Office Tour – 11th Anniversary Series pada Senin (25/7).

Menurut Wisnu, meskipun terjadi penguatan dolar, brand-brand tidak akan menaikkan harga barang mereka. “Kalau pun dolar naik, rasa-rasanya brand enggak akan naikin harga sih, mereka akan lebih berhati-hati, karena marketnya lagi turun,” jelasnya.

Wisnu mengatakan, efek dolar yang menguat terhadap kenaikan harga pada elektronik dan smartphone masih belum terlihat. Dengan demikian, banyak penjual smartphone yang masih menggunakan harga lama.

 Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), Samsung berhasil menyalip posisi Oppo dengan merajai pengiriman smartphone di Indonesia. Pangsa pasar smartphone asal Korea Selatan itu mencapai 23,3%. 

 Samsung berhasil mengirimkan 2,1 juta unit smartphone di Indonesia pada kuartal I-2022. Jumlah pengiriman tersebut meningkat 2,9% dibandingkan periode tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebanyak 2 juta unit. Pangsa pasar smartphone Samsung di Indonesia pun naik dari tahun lalu yang hanya sebesar 18,7%.

 Menurut IDC, Samsung berhasil mencapai posisi teratas di Indonesia di kuartal pertama setelah 2,5 tahun. Keberhasilan Samsung didorong strategi perusahaan merilis beberapa model utama, seperti seri andalan Galaxy S22 dan model Galaxy A03, dan sejumlah seri A lainnya.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...